TEMPO.CO, Singapura - Pemerintah Korea Selatan menyatakan dua warga negaranya meninggal karena terjangkit Middle East Respiratory Syndrome (MERS), Selasa 2 Juni 2015. Salah satunya berusia 68 tahun meninggal setelah mengunjungi Bahrain. Saat kembali ke negaranya, lelaki itu positif terkena MERS. Akibat kejadian tersebut, sejumlah tur agensi membatalkan turnya ke Korea Selatan.
Sejauh ini, sudah 25 orang yang terinfeksi virus tersebut di negara Asia. World Health Organisation (WHO) menyatakan sejauh ini tidak ada larangan bepergian ke negara tertentu atau pemeriksaan atas pasien dari negara tertentu berkaitan dengan virus itu. MERS pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada 2012, Sejak itu, sedikitnya 300 orang dinyatakan terjangkit.
Ada 10 hal yang perlu diketahui soal MERS:
1. Ini adalah tipe coronavirus. Coronavirus adalah sebuah kelompok keluarga besar dari virus, yang di dalamnya termasuk gejala penyakit demam dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Namun, MERS berbeda dengan kebanyakan coronavirus yang pernah ditemukan pada manusia.
. Belum diketahui dengan jelas darimana virus ini berasal, sejauh ini diyakini virus itu berasal dari hewan. Selain pada manusia, MERS pernah ditemukan pada unta di Qatar dan kelelawar di Arab Saudi.
3. MERS bisa menyebar di antara manusia yang melakukan kontak dalam jarak dekat.
4. Ciri-cirinya meliputi gejala kesulitan pernapasan akut, yang disertai dengan demam, batuk, lemas, tak bernapas lancar.
5. Belum ada vaksin untuk penyakit ini. Pasien hanya diberikan perawatan yang membantu memulihkan diri dari gejala-gejala itu.
6. Separuh dari jumlah orang yang terjangkit MERS telah meninggal.
7. Tidak ada larangan bepergian menuju ke negara-negara di mana pernah dilaporkan ada kasus MERS.
8. Untuk melindungi diri dari penyakit tersebut, pastikan selalu menjaga kebersihan dan higienis sepanjang waktu. Cuci tangan sebelum memegang makanan dan setelah menggunakan toilet. Hindari kontak dengan orang-orang yang menderita penyakit kesulitan bernapas. Selain itu, hindari kontak dengan binatang. Atau, cucilah tangan setelah bersentuhan dengan binatang.
9. Orang yang kerap bepergian ke negara yang pernah dilaporkan ada kasus MERS disarankan menggunakan vaksin anti influenza dan meningitis. Terutama, orang yang berusia 65 tahun ke atas. Atau, yang memiliki rekam jejak kondisi medis perlu menggunakan vaksin.
10. Jika Anda mengalami demam dan gangguan pernapasan seperti batuk, sulit bernapas, dalam jangka waktu 14 hari setelah bepergian ke negara yang dilaporkan ada kasus MERS, segera jumpai dokter dan ceritakan riwayat bepergian Anda.
STRAIT TIMES | NIEKE
Berita terkait
WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas
20 Februari 2024
Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi
Baca SelengkapnyaPiala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal
16 Desember 2022
Ajang sepak bola Piala Dunia 2022 di Qatar dibayang-bayangi sebaran flu unta atau MERS. Seberapa berbahanya dan Bagaimana gejalanya?
Baca SelengkapnyaUpamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan
15 Desember 2022
Didier Deschamps mengatakan Upamecano dan Rabiot tidak tampil di semifinal setelah menderita sakit dalam beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaBayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya
15 Desember 2022
Sebelum perhelatan Piala Dunia 2022, terdapat setidaknya 2.600 kasus flu unta yang terkonfirmasi dan 935 di antaranya menyebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaPiala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta
8 Desember 2022
MERS adalah satu dari delapan risiko infeksi potensial yang secara teoritis dapat muncul selama Piala Dunia Qatar 2022.
Baca SelengkapnyaNeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik
31 Januari 2022
Masyarakat diminta tak panik dengan kabar tentang NeoCoV, jenis yang lain lagi dari keluarga virus corona--berbeda dari SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Baca SelengkapnyaSembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19
20 April 2020
MERS-CoV adalah kerabat dari sindrom pernafasan akut parah virus corona 2 (SARS-CoV-2), yang menyebabkan penyakit COVID-19.
Baca SelengkapnyaInfeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal
3 April 2020
Infeksi virus corona COVID-19 dan bahkan sekadar influenza bisa berujung fatal karena fenomena yang disebut badai sitokin.
Baca SelengkapnyaAwas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas
19 Maret 2020
Pandemi virus corona, membuat masyarakat semakin khawatir. Selain antar manusia, virus corona bisa bertahan lama di permukaan berbahan ini.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19
16 Maret 2020
Sejauh ini tidak ada anak-anak yang sakit parah, apalagi meninggal, akibat penyakit virus corona 2019 alias COVID-19.
Baca Selengkapnya