Delaney mengidap penyakit leukimia yang langka, bernama myeloid leukemia with monosomy 7. Dalam setahun, ada 10 anak di Amerika Serikat yang mengidap penyakit ini. Facebook.com/Team Laney
TEMPO.CO, Jakarta - Tak seperti kanker pada orang dewasa, kanker pada anak tak bisa dicegah. Menurut Niken Wastu Palupi, Kepala Sub-Direktorat Kanker Kementerian Kesehatan, "Karena penyebab kanker sendiri belum diketahui," kata dia sambil menyebutkan ada dua kanker yang sering menyerang pada anak yaitu.
1.Leukemia Penyakit yang juga dikenal sebagai kanker darah ini berasal dari sumsum tulang. Kanker ini paling banyak menyerang anak. Angka kematian leukemia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Kanker Dharmais di Jakarta sebesar 20-30 persen dari seluruh kanker pada anak--data 2006-2010. Pada kanker ini memiliki gejala dan tanda-tanda sebagai berikut: 1. Pucat, lemah, anak rewel, nafsu makan menurun. 2. Demam tanpa sebab yang jelas. 3. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening. 4. Kejang sampai penurunan kesadaran. 5. Perdarahan kulit atau perdarahan spontan. 6. Nyeri tulang pada anak. Waspadai jika anak yang sudah bisa berdiri dan berjalan tiba-tiba maunya digendong saja. 7. Pembesaran testis dengan konsistensi keras.
2. Retinoblastoma Retinoblastoma adalah tumor ganas di dalam bola mata yang berkembang dari sel retina. Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan RSCM melaporkan 137 kasus atau sekitar 17,22 persen dari semua kasus kanker anak. Merupakan penyebab kematian terbanyak setelah leukemia. Pada kanker ini bisa dikenal gejala dan tanda-tandanya adalah : 1. Leukokoria/pupil putih. 2. Juling. 3. Mata merah, nyeri. 4. Pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata. 5. Penglihatan buram.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
3 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.