Seorang anak bermain dekat jerigen air orang tuanya di kawasan Cikadut, Bandung, Jawa Barat, 1 September 2015. Selama kemarau warga harus mengangkut air bersih sendiri yang diambil di bak penampung umum setiap dua hari sekali karena sumur di rumah mereka kering. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus penculikan anak dengan motif ekonomi mungkin sudah berkurang. Tetapi tidak berarti anak aman dari para penculik. Ada penculik-penculik lain dengan motif yang berbeda, misalnya pedofil, yang bisa saja mengincar anak-anak.
Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Nina, dalam kelas parenting yang diadakan di Conclave, Kamis, 3 September 2015, membagikan delapan tip penting yang wajib diperhatikan orang tua sebelum dan saat pergi keluar bersama anak.
1. Minim Perhiasan Jangan biarkan anak mengenakan perhiasan yang berlebihan. Hal ini bisa memicu terjadinya penculikan terhadap anak.
2. Jika perlu, berseragam dengan anak Berseragam dengan anak bukan berarti berbusana sama persis dengan anak. Anda bisa mengenakan pakaian dengan warna yang sama atau model yang sama. Hal ini penting karena ketika anak hilang, orang akan lebih mudah menolong atau mencarikan si anak.
3. Beri kartu nama kita di baju anak Sisipkan kartu nama di saku baju anak agar ketika anak hilang, anak bisa meminta tolong kepada orang sekitar untuk menghubungi Anda. Atau, Anda juga bisa tuliskan nomor kontak di bagian pakaian seperti kerah atau sepatu anak.
4. Berfoto bersama anak sebelum pergi Psikolog yang akrab disapa Nina itu mengemukakan bahwa, faktanya, karena panik banyak orang tua yang salah mengidentifikasi putra-putrinya kepada petugas. Maka ada baiknya berfoto dahulu sebelum pergi agar petugas bisa mengidentifikasi anak dengan mudah.
5. Perhatikan dimana lokasi satpam Anak yang sudah diajari ke mana mereka harus pergi ketika hilang, pasti akan pergi mencari satpam. Jadi, perhatikan di mana posisi satpam di sekitar Anda, siapa tahu anak Anda sedang menunggu di sana.
6. Menyepakati tempat pertemuan Jika anak di atas 10 tahun, mungkin anak ingin pergi ke tempat lain. Untuk itu, sepakati di mana Anda dan anak akan bertemu serta sepakati juga waktunya.
7. Sewaktu-waktu cek keberadaan anak Anda boleh saja membiarkan anak Anda berjalan sendiri karena anak sudah dianggap besar. Namun, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, sesekali cek keberadaan anak.
8. Kerja sama dengan partner yang ikut pergi Jika Anda pergi dengan suami, keluarga atau teman, ajak mereka untuk bekerja sama memantau si anak.