Warga melakukan pengecekan kain batik saat mengikuti kegiatan Ngebatik Sekampung di Rumah Batik Palbatu, Jakarta, 2 September 2015. Kegiatan untuk memperingati Hari Batik Nasional, Mencintai Indonesia Melalui Batik. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Ada kiat khusus dalam menjaga kain batik tetap awet walau bertahun-tahun disimpan di lemari. Salah satunya mengganti kapur barus dengan bahan alami, yakni merica.
"Saat menyimpan batik, jangan pakai kamper karena itu membuat kain rapuh," kata pegiat batik Indra Tjahjani seusai acara "Attack Batik Cleaner" di Jakarta, Rabu, 30 September 2015.
Biji merica atau akar wangi dapat menjadi pengganti kapur barus. Cukup masukkan salah satunya ke kantong berlubang kecil-kecil, seperti jala, kemudian letakkan di dekat kain batik dalam lemari.
Selain itu, bila akan menyimpan kain batik dalam waktu lama, usahakan batik tidak dalam keadaan dilipit atau "diwiru". Kain batik dalam posisi diwiru yang disimpan terlalu lama akan mudah sobek.
Demi menjaga kain batik tidak berada dalam keadaan terlalu lembap, sesekali kain harus dikeluarkan dari lemari untuk diangin-anginkan.
"Setidaknya sebulan sekali," kata pendiri Griya Peni dan penggagas komunitas Mbatik Yuuuk itu.
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
5 hari lalu
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
28 Februari 2024
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).