Ini Pendapat Dirjen Tentang Perwarna Alami VS Sintetis

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 13 Oktober 2015 23:01 WIB

Pembeli memilih baju di toko batik grosir dan eceran Irfan di pasar Tanah Abang, Jakarta, 14 April 2015. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan akan melarang impor kain batik ataupun yang menyerupai batik untuk melindungi usaha batik dalam negeri. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Kekayaan sumber pewarna alam yang menjadi warisan budaya Indonesia dan terus digali kekayaannya dinilai tidak akan menghancurkan konfrontasi pewarna sintetis untuk fesyen, demikian disampaikan Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Euis Saedah.


"Serat dan warna alam tidak akan menghancurkan pewarna sintesis. Karena di sana juga ada tenaga kerja dan memiliki segmen tersendiri. Bagi Indonesia, yang terpenting adalah menggali potensi pewarna alami," kata Saedah di Jakarta, Selasa, 13 Oktober 2015.


Dengan potensi pewarna alam yang sangat bersar tersebut, lanjut Euis, Indonesia punya warna tersendiri dalam mengembangkan mode, yang bisa dibawa ke dunia internasional dan menjadi kebanggaan.


Menurut dia, Indonesia sangat terkenal dengan warna alam dari daun nila atau indigofera yang menghasilkan warna biru.


Beberapa pewarna alam dari tumbuh-tumbuhan di Indonesia dapat diambil dari daun, kulit pohon, kayu pohon, bunga, buah, biji buah, kulit buah dan akar, di mana zat yang terkandung pada tumbuhan tersebut bisa menghasilkan beragam warna.


Selain warna biru dari Indigofera, ada juga warna kuning yang berasal dari kayu nangka dan kayu tegeran, warna cokelat dari kayu tingi dan warna kemerahan dari secang.


Euis menambahkan, pewarna alam memang tidak dapat menghasilkan warna yang sangat terang, sebagaimana dihasilkan oleh pewarna sintetis, namun selain bernuansa alami, pewarna alam juga memiliki manfaat lain dari segi psikologis.


"Pewarna alam itu teduh, menenangkan, menenteramkan. Bahkan, ketika kita menggunakan pakaian dari pewarna alam, itu nyamuk saja tidak mau mendekat. Konon, ular juga tidak mau dekat-dekat, karena merasa itu alami dan teman mereka," kata dia.


Untuk itu, Kementerian Perindustrian menggelar pameran pewarna alam, Swarnafest 2015, yang akan digelar di Pantai Nembrala, Rote Ndao, NTT, pada 6-7 November 2015.

ANTARA

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

10 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

3 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

9 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

17 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

22 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

26 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

37 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

55 hari lalu

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.

Baca Selengkapnya