Hasil Operasi Terpadu Pemberantasan Kosmetika Ilegal 22-30 September 2015 oleh BPOM. TEMPO/Mawardah
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak alasan yang mendasari dipilihnya sebuah merek kosmetik. Hal terpenting adalah memilih kosmetik yang memiliki rangkaian perawatan kulit.
Makeup artist dari L'Oreal Paris Indonesia, Adi Adrian, mengatakan tak perlu memilih kosmetik yang memberi warna lebih kuat atau sekadar mahal. Yang terpenting, riasan wajah harus memiliki rangkaian perawatan, seperti pembersih atau sabun pencuci wajah. "Kita lihat produk makeup punya skin care enggak. Itu pasti sehat," ujarnya dalam acara Makeup Class L'Oreal di Empirica, Jakarta, Kamis, 26 November 2015.
Hal itu, tutur dia, menjadi jaminan bahwa produk tersebut aman digunakan. Kosmetik, ucap Adi, mengandung banyak zat pewarna. Karena itu, mahalnya harga dan kuatnya warna yang ditampilkan tak akan bertahan lama. Seiring dengan pemakaian, risiko kerusakan kulit semakin besar.
"Makeup yang enggak ada skin care-nya akan ngerusak kulit, karena kosmetik banyak mengandung zat pewarna," katanya.
Kementerian Perdagangan atau Kemendag menilai sektor kosmetik bakal semakin tumbuh pada 2024. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi memperkirakan keuntungan sektor kosmetik Indonesia tahun 2024 mencapai US$ 1,94 miliar.
BPOM Temukan 50 Obat Tradisional dan 181 Kosmetik Berbahan Kimia Berbahaya
14 Desember 2023
BPOM Temukan 50 Obat Tradisional dan 181 Kosmetik Berbahan Kimia Berbahaya
BPOM menemukan 50 item obat trandisional yang mengandung bahan kimian obat dan 181 item kosmetik mengandung bahan dilarang atau berbahaya selama September 2022-Oktober 2023.