Kontroversi Rokok Elektrik, Aman atau Tidak? Ini Kata Ahli

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Sabtu, 7 Oktober 2017 14:33 WIB

Ilustrasi rokok elektrik. Christopher Furlong/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Rokok elektrik atau vaporizer atau vape tengah digandrungi masyarakat Indonesia karena dianggap lebih aman daripada rokok konvensional.

Asumsi itu membuat sebagian masyarakat memanfaatkan rokok elektrik sebagai senjata untuk mengurangi atau bahkan menghentikan kecanduan terhadap tembakau. Benarkah rokok elektrik solusi paling aman untuk berhenti mencandu tembakau?

Rokok elektrik atau Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) merupakan alat pengubah zat-zat kimia menjadi uap lalu mengalirkannya ke paru-paru.

Baca juga:
Bahaya Rokok Tingwe, Jenis Rokok Kesukaan Jenderal Soedirman
Larang Rokok di Rumah atau Bahaya Mengancam Si Kecil

Di dalam rokok elektrik, terdapat tabung berisi cairan yang dapat diisi ulang. Awam menyebut cairan itu likuid. Likuid sebagai bahan bakar rokok elektrik mengandung zat nikotin dengan kadar bervariasi.

Meski tahu bahwa mayoritas rokok elektrik mengandung nikotin, masyarakat tetap merasa aman mengkonsumsinya. Inilah yang dikhawatirkan Kepala Deputi Bagian Informasi, Komunikasi, dan Pendidikan Yayasan Jantung Indonesia, dr. Siska Suridanda Danny, SpJP(K).

Siska menyebut sampai saat ini, di Indonesia belum ada kajian mendalam terkait efek jangka panjang penggunaan rokok elektrik.

“Kami sampai saat ini belum memiliki cukup data untuk menyatakan keamanan produk ini dikaitkan dengan kesehatan jantung. Kami belum tahu efek jangka panjang vape karena produk ini tergolong baru di Indonesia. Meski begitu, kandungan nikotin pada rokok elektrik memiliki efek adiksi yang berpotensi menyebabkan kecanduan,” beri tahu Siska kepada Bintang, di Jakarta, pekan lalu.

Ia kemudian mengutip sebuah studi yang dilakukan Institut Penelitian Neurosains dan Perilaku Manusia, Universitas California Los Angeles, AS. Studi yang dipimpin Profesor Psikiatri Edythe London pada 2011 itu menemukan hubungan kuat antara kecanduan nikotin pada remaja dengan rendahnya tingkat aktivitas otak, khususnya di korteks prefrontal.

Pada tingkat kecanduan yang lebih tinggi, nikotin bersifat toksik sekaligus mematikan karena mempengaruhi perkembangan otak. Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta produsen rokok elektrik tidak membuat klaim bahwa mengkonsumsi rokok elektrik cara paling aman untuk menghentikan kebiasaan merokok tembakau sampai ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.

TABLOIDBINTANG

Berita terkait

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

16 jam lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

10 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

11 hari lalu

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.

Baca Selengkapnya

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Ditangkap karena Konsumsi Narkoba

13 hari lalu

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Ditangkap karena Konsumsi Narkoba

Chandrika Chika adalah seorang selebgram dan Tiktokers yang populer melalui goyang Papi Chulo

Baca Selengkapnya

Ditangkap Karena Konsumsi Liquid Ganja, Chandrika Chika Cs Berpeluang untuk Direhabilitasi

13 hari lalu

Ditangkap Karena Konsumsi Liquid Ganja, Chandrika Chika Cs Berpeluang untuk Direhabilitasi

Polisi membuka peluang Chandrika Chika bersama lima temannya mendapat rehabilitasi narkoba, setelah ditangkap karena mengkonsumsi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Chandrika Chika Diduga Konsumsi Narkoba Sejak Lebih dari Setahun Lalu

13 hari lalu

Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Chandrika Chika Diduga Konsumsi Narkoba Sejak Lebih dari Setahun Lalu

Selebgram Chandrika Chika ditangkap bersama lima temannya saat sedang menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

13 hari lalu

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

Polisi menangkap selebgran Chandrika Chika dan atlet eSport Aura Jeixy bersama empat temannya saat menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja di Sebuah Hotel

13 hari lalu

Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja di Sebuah Hotel

Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan menangkap selebgram Chandrika Chika dan atlet esport saat menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

14 hari lalu

Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

Enam orang ditangkap karena hisap vape mengandung liquid ganja, termasuk selebgram Chandrika Chika dan atlet Esports Aura Jeixy.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

15 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya