Ketepatan Waktu Sering jadi Kesalahan Investasi Pendidikan

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 12 Oktober 2017 13:15 WIB

Anak-anak sekolah melintasi Taman Lansia, Bandung, Jawa Barat, 9 Januari 2015. Dalam lima tahun kedepan direncanakan akan terwujud 300 taman kota. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pendidikan masih mahal di Indonesia. Masyarakat berusaha agar anak mereka mendapatkan sekolah terbaik. Tak jarang di antara mereka pun menambah pendidikan tambahan seperti berbagai kursus. Berbeda dengan beberapa negara yang sudah menggratiskan pendidikan bagi masyarakatnya, Indonesia termasuk negara dengan biaya pendidikan tidak murah. Biaya pendidikan ini kerap menjadi maslaah tersendiri bagi para orang tua.

Oleh sebab itu banyak orang melakukan perencanaan untuk dana pendidikan anak. Namun, tidak sedikit juga yang gagal walaupun sudah melakukan perencanaan. Lantas apa saja kesalahan yang sering membuat gagal perencanaan dana pendidikan? Baca: Bugar di Usia Matang? Triawan Munaf Push Up dan Sit Up 200 Kali
Perencana keuangan sekaligus District Manager PT. Commonwealth Life Irshad Wicaksono Ma'ruf menyampaikan catatan berikut:

Tidak Melakukan Perencanaan
Hal inilah yang paling fatal karena tanpa perencanaan maka tidak ada gambaran seberapa besar biaya pendidikan di masa depan. Inflasi biaya pendidikan di Indonesia sekitar 15% sampai 20 % per tahun. Sebagai ilustrasi uang Rp1 juta dengan inflasi 15% per tahun dalam waktu 10 tahun bisa meningkat empat kali lipat.

Sedangkan uang Rp1 juta dengan inflasi 20% pertahun dalam waktu 18 tahun peningkatannya bisa mencapai 27 kali lipat. Dengan data ini, sudah terbayang kan seberapa besar dana yang harus disiapkan untuk pendidikan putra-putri Anda.

Terlambat Memulai Perencanaan
Kesalahan dalam merencanakan dana pendidikan anak yang paling umum adalah terlambat. Keterlambatan tersebut terjadi bukan karena orang tua tidak sadar pentingnya perencanaan, melainkan karena orang tua menunda.

Misalnya, uang untuk pendidikan digunakan membeli mobil terlebih dahulu. Atau, menunda karena si anak kuliahnya masih belasan tahun lagi. Kemudian seorang ayah berkata, biaya pendidikannya biar diurus ibunya. Adapun sang istri, menyerahkan urusan investasi ke suaminya.

Intinya jangan pernah menunda dalam merencanakan pendidikan anak. Bahkan kalau bisa sekarang saat sebelum menikah biaya pendidikan anak direncanakan. Sebab, perencanaan bila dilakukan segera maka hasilnya akan lebih baik. Baca: Menikmati Tua dengan Gembira

Mengabaikan Inflasi
Ada beberapa orang yang salah melakukan perencanaan dana pendidikan karena mengabaikan faktor inflasi atau kenaikan biaya pendidikan. Rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia adalah 15% – 20% per tahun. Ada beberapa sekolah yang mengalami kenaikan 10% per semester atau setara dengan 21% per tahun.

Perhitungannya akan jauh lebih rumit, jika orang tua ingin menyekolahkan anak ke luar negeri. Selain orang tua perlu mempertimbangkan kurs rupiah terhadap mata uang negara setempat, juga perlu mempersiapkan biaya hidup di negara tersebut.

Salah Menentukan Waktu
Terkadang ada orang tua yang salah menentukan perkiraan antara waktu dan biaya yang dibutuhkan. Ketika Anda menentukan periode waktu, perlu disesuaikan dengan umur anak saat ini. Jika anak Anda masih bayi berusia 0 tahun, maka sedikitnya ada lima tahapan waktu yang harus diperhatikan.

Masuk playgroup dan taman kanak-kanak, sekitar tiga tahun dari sekarang harus direncanakan. Anda perlu menggunakan strategi investasi tujuan jangka menengah. Untuk masuk sekolah dasar, sekitar enam tahun dari sekarang. Anda perlu menggunakan strategi investasi tujuan jangka menengah dan panjang. Masuk sekolah menengah pertama, sekitar 12 tahun dari sekarang. Anda perlu menggunakan strategi investasi tujuan jangka panjang.

Kemudian masuk sekolah menengah atas, sekitar 15 tahun dari sekarang. Anda perlu menggunakan strategi investasi tujuan jangka panjang. Selanjutnya masuk kuliah S1, sekitar 18 tahun dari sekarang. Anda perlu menggunakan strategi investasi tujuan jangka panjang. Baca: Bergaya Kasual, Kahiyang Ayu Nyaris Tak Dikenali

Jika Anda salah atau meleset terlalu jauh dalam menentukan jumlah dan waktunya, dapat menimbulkan kerepotan. Umpamanya, untuk dana pendidikan masuk playgroup Anda malah berinvestasi saham dan ternyata hasil investasinya belum sesuai yang diharapkan. Tempatkan investasi Anda pada instrumen investasi yang tepat pada waktu yang diinginkan.

Menabung atau Berinvestasi Terlalu Sedikit
Dalam melakukan perhitungan, idealnya Anda menggunakan asumsi-asumi yang realistis atau cenderung konservatif. Contohnya, berdasarkan rencana yang telah dibuat, seharusnya Anda berinvestasi sebesar Rp4 juta per bulan. Nah sekarang Anda hanya berinvestasi sebesar Rp 2 juta per bulan.

Berinvestasi Tanpa Rencana
Anda juga perlu mengetahui sebaiknya menabung atau berinvestasi di produk apa? berapa jumlahnya? dan kapan waktunya? Banyak sekali produk-produk keuangan yang didesain untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan anak. Mulai dari tabungan pendidikan berjangka, deposito, asuransi pendidikan, reksadana dan produk investasi lainnya.

Dalam berinvestasi jangan fokus ke produknya tetapi fokuslah ke strateginya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

9 jam lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

10 jam lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

10 jam lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

15 jam lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

1 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

1 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

1 hari lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

1 hari lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya