Obesitas Naik 10 Kali Lipat, Cegah Sejak Bayi

Reporter

Dini Pramita

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 13 Oktober 2017 17:14 WIB

Bayi Obesitas

TEMPO.CO, Jakarta - Populasi anak-anak dan remaja yang kegemukan atau obesitas telah naik 10 kali lipat dalam empat dasawarsa terakhir, demikian laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu 11 Oktober 2017. Kondisi tersebut telah menjadi krisis kesehatan global yang mengancam akan bertambah parah kecuali tindakan drastis dilakukan.

Badan kesehatan dunia tersebut menganalisis ukuran berat dan tinggi dari hampir 130 juta orang yang berusia di atas lima tahun, termasuk 31,5 juta yang berusia lima sampai 19 tahun dan 97,4 juta yang berusia 20 tahun dan lebih, sehingga menjadikannya jumlah peserta paling banyak yang pernah terlibat dalam studi epidemiologi. WHO mencatat lebih dari 1.000 kontributor ikut dalam studi tersebut, yang meneliti indeks massa tubuh dan bagaimana kegemukan telah berubah di seluruh dunia dari 1975 sampai 2016.

Pemicu obesitas pada orang dewasa bisa ditelusuri hingga ke periode perkembangan janin di dalam rahim. Menurut dokter spesialis nutrisi yang juga dosen Universitas Indonesia Saptawati Bardosono, asupan gizi anak sejak dalam kandungan hingga berusia dua tahun berpengaruh pada obesitas di masa dewasa. Baca: Obesitas Naik 10 Kali, Dampak Iklan Makanan yang Jor-joran?

Selama sembilan bulan masa janin, dia menjelaskan, terjadi pemrograman jantung, otak, ginjal, paru-paru, usus, otot, dan lemak janin. Ibu hamil yang mengalami ketidakseimbangan nutrisi berisiko melahirkan bayi dengan berat rendah, atau malah tinggi. Bayi dalam kedua kategori itu sama-sama memiliki risiko mengidap gangguan metabolisme gizi yang memicu obesitas pada masa dewasa.

Untuk menjaga asupan nutrisi pada seribu hari pertama kehidupan, Saptawati mengungkapkan, seorang ibu harus mendapat nutrisi yang lengkap. "Bila perlu, mengkonsumsi suplemen multi-gizi," kata Saptawati.

Ada tiga periode kehidupan yang berperan dalam terjadinya obesitas pada anak, yaitu periode pranatal, pemberian air susu ibu (ASI) dan susu formula, serta pemberian makanan komplementer. Baca: Obesitas juga Bisa Sebabkan Kanker, Cek Penelitiannya

Pada periode pranatal, ibu hamil yang mengalami obesitas memiliki risiko tiga kali lebih besar melahirkan anak obesitas. Penelitian Robert B. Fraser, ahli obstetri dan ginekologi dari Inggris, menemukan bahwa peningkatan berat badan berlebih selama masa kehamilan dapat meningkatkan indeks massa tubuh, massa lemak, tekanan darah sistolik, dan risiko penyakit metabolik pada janin.

Karena itu, peningkatan berat badan ibu hamil harus disesuaikan dengan indeks massa tubuhnya. Jika indeks massa kurang dari 19,8, penambahan berat badan per pekan setelah 12 pekan kehamilan direkomendasikan 0,5 kilogram. Sedangkan untuk indeks massa 19,8–26 sebesar 0,4 kilogram dan indeks massa 26–29 sebesar 0,3 kilogram.

ANTARA

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

5 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

5 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

12 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

19 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

20 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

20 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

30 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

46 hari lalu

Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.

Baca Selengkapnya

Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

49 hari lalu

Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

Epidemiolog Dicky Budiman menyebut bahwa cukai minuman berpemanis dapat menurunkan jumlah penderita diabetes dan obesitas.

Baca Selengkapnya

11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

50 hari lalu

11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

Obesitas bisa jadi satu cikal bakal berbagai penyakit diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi dan stroke hingga kanker. Ini tips cegah obesitas.

Baca Selengkapnya