Hari Koki Internasional, Tahu Aturan Sarung Tangan dan Masker?

Jumat, 20 Oktober 2017 18:07 WIB

Koki menyiapkan Cronut termahal di dunia kreasi dari Dum Dum Donutterie. Cronut ini dibuat untuk merayakan peluncuran Festival Kuliner JUST EAT di Red Market, Shoreditch, pada 22-24 Juli 2016. John Phillips/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi koki atau chef juga perlu memperhatikan beberapa hal. Chef Stefu Santoso dari Association of Cullinary Professionals Indonesia (ACPI) mengatakan seorang koki perlu memperhatikan keamanan makanan atau food safety. Gunanya agar keselamatan masyarakat tak terancam. “Yang buat saya khawatir setiap masak adalah keselamatan orang yang makan. Itu jadi beban,” kata Stefu usai konferensi pers dalam rangka memperingati International Chefs Day 2017 di Modena Experience Center, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Oktober 2017.

Menurut Stefu, salah satu cara menjaga keamanan makanan adalah ingat pada kebersihan. Sebelum memasak, koki perlu mencuci tangan dengan sabun yang mengandung desinfektan dan air hangat. Sebab, bakteri di tangan akan mati bila membilas tangan dengan sabun desinfektan selama kurang lebih 20 detik. Baca: Hari Koki Internasional, Intip Perayaannya

Selain itu, penggunaan sarung tangan yang tak diganti adalah perilaku yang salah. Satu sarung tangan hanya boleh digunakan untuk satu jenis makanan. Misalnya, setelah memegang buah, koki tak bisa mengambil ikan dengan sarung tangan yang sama.

Untuk menyentuh pintu atau barang lainnya pun harus melepas sarung tangan terlebih dahulu. Hal itu agar menghindari bakteri yang menempel di sarung tangan masuk ke makanan atau dikenal dengan istilah cross contamination. Koki juga harus bisa menerka kapan waktu yang tepat mengenakan sarung tangan. Stefu berpendapat, sarung tangan sebaiknya digunakan ketika menyentuh makanan yang siap disajikan.

“Memotong wortel mentah misalnya, tak ada gunanya mengenakan sarung tangan karena setelahnya akan dimasak. Tapi kalau mengaduk salad harus pakai sarung tangan karena setelahnya langsung dimakan supaya tidak terjadi cross contamination,” jelas Stefu.

Penggunaan masker pun, kata Stefu, penting ketika koki sedang flu. Namun, masker bukan menjadi perhatian utama. Masker yang terkena asap terlalu lama juga dapat memunculkan bakteri. Baca: Menaikkan Harkat Koki Kue

Stefu menjelaskan, seorang koki penting memiliki pengetahuan dasar ihwal food safety dan kebersihan. Atau setidaknya penting diketahui oleh pemilik rumah makan agar keamanan dan kebersihan makanan terjaga dan tak mengancam keselamatan konsumen. Sebab, Indonesia belum memiliki sertifikasi rumah makan. “Kita harus hati-hati pilih restoran atau tempat makan,” ujar Stefu.

Lebih dari itu, kerja sama antar koki pun perlu dibangun. Mental dan mood koki yang baik akan menghasilkan makanan yang baik juga.

LANI DIANA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

4 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

15 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

16 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

19 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

21 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

29 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

31 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya