TEMPO.CO, London - Aktivis pendidikan wanita Malala Yousafzai dikritik oleh troll online karena tampil mengenakan skinny jeans dan pakaian gaya Barat.
Sebuah gambar yang belum diverifikasi menunjukkan seorang wanita muda mirip Malala Yousafzai berjalan di kawasan Cornmarket Street, salah satu pusat perbelanjaan utama di Oxford. Lokasi tersebut disebutkan berdasar pada tanda kedai kopi AMT yang terlihat menjadi latar belakang wanita muda tersebut diambil fotonya.
Gambar tersebut seperti dilansir dari Independent.co.uk diterbitkan kembali di media Pakistan dan India setelah dibagi secara luas di Facebook minggu ini.
Dalam komentar yang diterbitkan ulang oleh The Indian Express, beberapa pengguna Facebook membandingkannya dengan mantan bintang porno asal Lebanon Mia Khalifa.
Gambar tersebut menunjukkan aktivis tersebut mengenakan dupatta-nya, penutup kepala yang biasanya dipakai sebagai bagian dari kostum khoulez salwar. Pengguna lain bertanya, "Berapa lama sebelum syal dilepas juga?"
Di pihak lain, banyak juga yang berkomentar positif. Salah satunya Bushra Gohrar, seorang politisi Pakistan. "Malala Yousafzai terlihat hebat dengan jeans. Tidak bisa mengerti mengapa pilihan pakaiannya menjadi masalah bagi beberapa orang, " katanya.
Presenter BBC Anita Anand juga membalas kritik negatif lainnya yang ditulis The Daily Mail: "Malala bisa memakai apapun yang dia suka. Kritik yang muncul berasal dari kelompok paling regresif, dan saya ragu dia (Malala) bisa melakukan apapun untuk menyenangkan mereka,”
"Saya sangat berharap dia tidak pernah mencoba, dia adalah pahlawan wanita dan teladan," katanya lagi.
Malala Yousafzai, yang saat kecil nyaris mengalami kematian pada tahun 2012 setelah ditembak di kepala oleh Taliban Pakistan karena kampanyenya yang blak-blakan mengenai hak perempuan atas pendidikan, baru-baru ini memulai kuliahnya di bidang Politik, Filsafat dan Ekonomi (PPE) di Lady Margaret Hall, Oxford.
Pada hari pertamanya, Malala Yousafzai men-tweet sebuah gambar buku teks filsafatnya, dengan judul: "Lima tahun lalu, saya ditembak untuk menghentikan saya berbicara tentang pendidikan anak perempuan. Hari ini, saya menghadiri kuliah pertama saya di Oxford. "
