TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang makin senang saat celana jeans semakin belel atau semakin lusuh. Ada seni dan kesenangan tersendiri dalam membuat fading pada celana jeans, khususnya dry denim.

Caranya ada yang menceburkan celana jeansnya di air laut, mengampelas celana, sampai tidak mencucinya selama bertahun-tahun.

Apakah semua tips tersebut benar atau hanya mitos semata? Founder brand denim premium Oldblue Ahmad Hadiwijaya mengatakan semua itu cuma sekadar mitos, bahkan dia menyebutnya sekadar gimik marketing semata.

Baca juga:
Kisah Malala Yousafzai dan Skinny Jeans, antara Kritik dan Pujian
Suka Celana Jeans? Perhatikan 3 Hal Ini Saat Memilihnya

“Gak ada, bebas sebenarnya. Kalau ada yang bilang jangan dicuci sekian lama, itu cuma marketing aja, gimik marketing aja itu,” katanya.

Menurutnya, sesuai dengan sejarahnya celana jeans memang punya daya tahan yang luar biasa. Justru akan jadi sangat kontradiktif bila celana yang kuat itu kemudian mendapatkan perawatan yang berlebihan seperti tidak mencucinya agartidak cepat luntur.

“Pada dasarnya celana jeans ini kan memang kuat, masa jadi gak boleh dicuci karena takut rusak? Natural saja, kalau mau dicuci ya dicuci, kalau enggak ya enggak.”

Menurutnya dengan cara yang natural, celana jeans akan membentuk fading yang sangat personal. Dia mengatakan fading yang muncul pada celana jeans akan menunjukkan aktivitas yang berbeda pula. Seorang yang bekerja keras di pertambangan, akan membuat fading yang berbeda dengan orang yang bekerja di kantor.

“Dari bentuk fadingnya kita bisa melihat kira-kira orang ini aktivitasnya seperti apa. Fading ini akan sangat personal, itu mungkin juga bagian dari kesenangan tersendiri saat mengoleksi celana jeans,” katanya. Baca: Boneka Seks Bakal Jadi Penghuni Baru di Rumah?

Akan tetapi jika Anda sudah kadung percaya bahwa celana jeans tidak boleh dicuci, dia tidak mengatakan hal tersebut. Untuk membuat celana jeans tetap bersih tanpa kena detergen, Anda bisa menggunakan antiseptik sebagai penggantinya.