Hindari Tayangan Tragedi yang Berulang, Trauma Mengancam
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Susandijani
Sabtu, 28 Oktober 2017 15:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seperti juga video porno yang heboh itu, video tragedi lain yang menimbulkan ketidaknyamanan seperti tayangan kebakaran atau jasad, sebaiknya dihindari. Terlebih bila yang melihatnya adalah keluarga korban, seperti yang disebutkan psikiater dari Klinik Psikosomatik Omni Hospitals, Alam Sutera, dr Andri SpKJ FAPM.
“Dalam keadaan seperti itu tentunya video tragedi itu bisa menimbulkan trauma buat keluarga yang ditinggalkan oleh orang-orang yang terbakar hangus,” kata Andri saat dihubungi Tempo, Jumat, 27 Oktober 2017.
Kebakaran pabrik kembang api dan petasan di Kosambi, Tangerang, Banten, Kamis, 26 Oktober 2017, telah menewaskan 47 korban. Sehari setelah insiden itu, tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri R. Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, baru berhasil mengidentifikasi satu jenazah.
Baca juga:
Heboh Video Porno, Hati-hati Para Pria Rentan Kecanduan
Sumpah Pemuda 2017, Hater di Media Sosial Ancam Kesatuan Bangsa
Andri menjelaskan, ketidaknyamanan itu memberikan efek cemas, depresi, dan rasa kehilangan yang berlebihan. Efek itu dapat bertahan dalam jangka waktu yang tak singkat. Bahkan, orang lain yang melihat rekaman atau foto insiden itu juga dapat merasakan dampak serupa.
“Jangankan yang menyeramkan gosong seperti itu. Pasien saya yang mendengar tetangganya ada yang meninggal saja sudah ketakutan,” ujar Andri.
Berdasarkan pengalaman Andri, beberapa orang merasa khawatir dengan kejadian tak menyenangkan yang menimpa orang-orang di sekitar. Mereka akan berpikiran bagaimana jika insiden serupa menimpanya. Setidaknya, pemikiran itu yang ada dalam benak pasiennya.
“Memang tidak semua orang, tapi banyak yang mengalami hal seperti itu,” ujarnya.