Pengguna Narkoba Suntik Paling Gampang Tertular Hepatitis C

Sabtu, 4 November 2017 14:25 WIB

Kemoterapi.

TEMPO.CO, BOGOR - Pengguna narkoba dengan jarum suntik dan pasien cuci darah atau hemodialisa memiliki risiko tertinggi terinfeksi hepatitis C. begitu diungkapkan Ketua Persatuan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) dr Irsan Hasan SpPD saat Pelatihan Hepatitis C yang digelar Persaudaraan Korban Napza Indonesia (PKNI) di Bogor, 3-4 November 2017.

"Tahun 1995 pernah dilakukan penelitian di RS Jantung Harapan Kita, pada pasien pasca operasi baypass jantung 50 persen sakit jantungnya sembuh namun pasien malah terinfeksi hepatitis C," kata Irsan Hasan.

Akan tetapi, setelah donor darah dilakukan skrining dengan baik, dari data nasional tercatat jika faktor risiko penularan hepatitis C tertinggi terjadi pada pengguna narkoba suntik mencapai 27,52 persen, karena menggunakan jarum suntik secara berulang,

"Pada tahun 1999 lalu, RSCM melakukan pendataan terhadap Pengguna Napza Suntik yang terinfeksi hepatitis-C sebesar 74,9 persen, kemudian tahun 2003 jumlahnya meningkat tajam menjadi 92,2 persen terjangkit hepatitis C," kata Irsan yang juga menjabat Divisi Hebatobilier Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI /RSCM .

"Pasien dengan latar belakang pengguna narkoba suntik dan hemodialisa yang saya tangani rata-rata terinfeksi hepatitis C karena penggunaan alat yang dilakukan berulang," kata dia.

Baca juga: iPhone X , Cincin Berlian, Wisata Karibia? Mana yang Lebih Asyik?

Korban berisiko tinggi terinfeksi hepatitis C penularannya karena faktor keluarga pengidap hepatitis C (13,83 persen), pasca operasi (8,54 persen), hubungan seks tidak aman (7,51persen), tranfusi darah (6,84 persen), tato atau tindik (5,89 persen), tenaga kesehatan (4,42persen), dan transplantasi organ (0,37persen), "Beda halnya dengan hepatitis B penularan yang paling banyak terjadi pada anak yang lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B," kata dia.

Irsan Hasan juga mengatakan, diagnosa penyakit hepatitis di Indonesia hingga tahun 2014 lalu masih sangat rendah masih dibawah 20 persen, sedangkan penanganan untuk pencegahan dan pengobatan pasien terinfeksi hepatitis C hanya sekitar 1 persen,

"Negara kita sangat rendah, bahkan jika dibandingkan dengan negara konfilk perang seperti Afganistan bahkan Vietnam sekali pun Indonesia masih kalah,"kata dia.

Disebutkan, untuk pengobatan penyebaran virus hepatitis C terbagi menjadi 6 (enam) genotype. Di Indonesia hingga tahun 2013 menggunakan genotype 1 (satu) pengobatannya menggunakan Interteron, Pengobatan injeksi Interteron dilakukan sekali seminggu dalam satu tahun.

"Obat ini pun masih sangat mahal satu kali suntik biayanya Rp 2,5 juta per minggu, dalam sebulan biaya yang diperlukan 10 juta dan satu tahun dana yang dikeluarkan pasien mencapai 120 juta," katanya sambil menambahkan soal efek samping yang terjadi dalam pengobatan injeksi Interteron ini. Yaitu dari batuk, meriang, emosi tinggi dan paling parah berujung depresi, sehingga banyak pasien yang terhenti ditengah jalan, "Risiko mahal, efek samping banyak yang paling parah adalah tingkat keberhasilanya pun sangat kecil," kata dia. Baca: Satu dari Sepuluh Orang Indonesia Terindikasi Infeksi Hepatitis C

Sementara itu, Kepala Seksi Hepatitis Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langaung (P2PKL) Kementrian Kesehatan dr Regina Sijagat mengatakan saat ini pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 90 miliar untuk penanganan hepatitis.

"Fasilitas pengobatan gratis pasien hepatitis C saat ini bukan hanya menggunakan BPJS, tapi juga bisa menggunakan pengobatan langsung dari Kemenkes juga, meski dana dialokasikan masih kecil yakni 90 miliar," kata Regina.

Dikatakan juga, Kemenkes RI pun telah menyiapkan lahanan pemeriksaan dan pengobatan gratis untuk pasein terinfeksi hepatitis C di enam provinsi di Indonesia, yakni Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatra dan Kalimantan, "Sedangkan khusus di Jakarta sudah ada 13 Rumah Sakit yang melayani pasien dengan kasus ini," kata Regina.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

23 jam lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

6 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

10 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

11 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

17 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya