Waspada, Putus Cinta bisa Picu Bipolar

Reporter

Dini Teja

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 23 November 2017 13:14 WIB

Ilustrasi percintaan bermasalah/putus hubungan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Psikiater Dian Pitawati mengatakan bipolar merupakan gangguan mood atau perasaan yang ditandai dengan perubahan mood secara ekstrim dalam kurun waktu yang sangat cepat. Dalam acara Seminar Cerdas Mengenal Gangguan Bipolar, ia menyebutkan beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang menderita penyakit ini. "Faktor penyebab penyakit ini bisa dari berbagai macam salah satunya penderita mengalami peristiwa yang bermakna misalnya putus cinta," kata dia saat itu Januari 2016 di Jakarta Selatan.

"Pada orang-orang yang rapuh, biasanya seseorang akan merasa putus asa, stress, menarik diri," katanya.Hal inilah memicu seseorang menjadi depresi hingga depresi berat terutama bagi mereka yang memiliki pertahanan diri yang lemah. Menurut Dian jika depresi terjadi terus menarus dan dibiarkan begitu saja, bukan tak mungkin seseorang akan mengalami gangguan jiwa salah satunya memiliki penyakit bipolar. Maka dari itu, mereka yang putus cinta harus mampu mengendalikan perasan dan mengalihkan pada sesuatu yang positif. Baca: Mengapa Ahli Digital Kini Diburu Perusahaan? Simak Kata Peneliti

"Sedih, putus asa, dan menarik diri itu wajar saat orang putus cinta, tapi yang perlu diingat hal itu gak boleh dilakukan terlalu lama. Datanglah pada sahabat atau keluarga untuk mencari dukungan. Kita tidak bisa lepas dari keluarga, keluarga peduli dan sayang kita," kata dia.

Selain mengalami peristiwa dalam kehidupannya, dokter yang mendalami ilmu Psychiatry di Universitas Indonesia ini menyebutkan beberapa faktor lain yang menyebabkan penyakit bipolar seperti genetik yaitu bawaan dari orang tua yang memiliki gangguan mood, faktor lingkungan serta faktor biologi yakni keadaan hormon yang ada pada otak seseorang.

Penyakit bipolar menjadi perbincangan hangat masyarakat. Hal ini terkait dengan insiden yang dialami Tanita Felicia (24) pada Selasa 21 November 2017 malam. Tanita kabur saat hendak dihentikan polisi lalu lintas. Baca: Awas, Resisten Antibiotik Dapat Perbanyak Bakteri Jahat di Tubuh

Mobil Honda CRV yang dikemudikan Tanita yang meluncur ke arah Blok M itu menabrak sejumlah kendaraan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Tanita berhasil diamankan setelah sebelumnya menabrak mobil derek di Bundaran Senayan, Jakarta Selatan. Hasil interogasi yang dilakukan polisi, Tanita mengalami bipolar. Tanita pun sudah dikembalikan kepada orang tuanya

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

12 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

19 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

5 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

9 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya