Dilema Penampilan di Dunia Karier, yang Cantik Tak Kompeten?

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Susandijani

Senin, 4 Desember 2017 12:15 WIB

Ilustrasi Pengejar Karier. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Di luar kemampuan, penampilan menjadi faktor lain yang berperan penting dalam membangun citra seorang wanita karier.

Menurut penelitian Jaclyn Wong, profesor sosiologi di Univesitas Chicago, AS, yang dimuat laman ScienceDirect pada 2016, disebutkan bahwa wanita karier disarankan memberi perhatian lebih pada penampilan demi penghasilan lebih tinggi.

Di sisi lain, penampilan terlalu atraktif bisa memunculkan kesan kurang kompeten dalam pekerjaan. Inilah sebabnya, ketika pekerja wanita berlomba mewarnai rambut dengan aneka warna terang, mengganti kacamata dengan lensa kontak, mengenakan sepatu berhak tinggi dan busana kerja yang menarik, seorang CEO wanita di Silicon Valley, Eileen Carey, melakukan hal sebaliknya.

Baca juga:
Kecelakaan, Perlukah Dikaitkan pada Karma? Simak Kata Psikolog
2 Jenis Syok yang Bisa Dialami Korban yang Jatuh dari Ketinggian
Kesal Gara-gara Pesawat Delay? Begini Gaya Syahrini Protes

Ia mempertahankan kacamata dan menggelapkan warna rambut (yang aslinya pirang). Kepada stasiun televisi BBC, Carey mengakui ini dilakukannya agar “dianggap serius” oleh para koleganya.

Menurut Traci Sitzman, profesor manajemen di Universitas Colorado, Denver, AS, hal simpel seperti warna rambut bisa membuat perbedaan dalam bagaimana wanita akan dipandang di tempat kerja. Tentu saja, penilaian dan pandangan hanya berdasarkan penampilan bisa saja salah.

“Kita semua punya persepsi tentang wanita berambut cokelat atau wanita berambut pirang. Masalahnya, (sebenarnya) kita menginginkan mereka bekerja dan meningkatkan karier dalam organisasi, bukan duduk dan mengurus warna rambut mereka,” kata Sitzman.

Seperti apa kriteria pekerja wanita yang dianggap atraktif? Wong menyebut dua aspek. Pertama, penampilan alami, misalnya bentuk tubuh ideal dan wajah yang simetris. Kedua, penampilan yang diciptakan sendiri, misalnya riasan wajah, busana, dan warna rambut. Dalam penelitian Wong, faktor kedualah yang paling memberikan perbedaan besar dalam bagaimana seorang wanita dipersepsikan. Ia menyimpulkan, wanita yang tampil atraktif karena faktor buatan manusia, yakni riasan, warna dan tata rambut, serta pilihan busana cenderung mendorong orang lain nyinyir terhadap kemampuan kerja mereka.

Persepsi ini bisa berbeda pada wanita dalam tingkatan karier berbeda. Penampilan atraktif memberi keuntungan lebih di tahap awal karier. Namun ketika mereka sudah memasuki jabatan lebih lanjut, penilaian itu berubah.

“Begitu wanita memasuki jabatan manajerial, posisi pemimpin, posisi yang berkuasa, kecantikan dan penampilan (yang berlebihan) menjadi kekurangan, karena stereotip, wanita cantik tidak kompatibel dengan pekerjaan. Jadi jika Anda tampil terlalu cantik, mungkin Anda tidak kompeten. Mungkin Anda tidak terlalu pintar. (Penilaian berdasarkan penampilan) itu lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria,” urai Wong.

TABLOIDBINTANG

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

6 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

10 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

13 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

17 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

17 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya