Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kecelakaan, Perlukah Dikaitkan pada Karma? Simak Kata Psikolog

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Dalam atraksi The Death Drop, Demian berupaya keluar dari dalam peti kayu yang tergantung dengan seutas tali. Untuk menambah ketegangan, tali tersebut dibakar, dan peti tersebut akan jatuh di atas sejumlah besi runcing.  Instagram.com
Dalam atraksi The Death Drop, Demian berupaya keluar dari dalam peti kayu yang tergantung dengan seutas tali. Untuk menambah ketegangan, tali tersebut dibakar, dan peti tersebut akan jatuh di atas sejumlah besi runcing. Instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Insiden tragis yang terjadi pada stuntman-nya Damien Aditya, tak sedikit netizen mengkaitkannya dengan karma, gara-gara kisah masa lalu sang pesulap.

Betulkah? Psikolog Klinis, Kasandra Putranto, menyebutkan bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia memang cenderung Lebih suka percaya pada mitos, “Mudah percaya dan mudah membuat mitos. Jadi jauh sama sekali dari science dan evidence based,” katanya.

Pada akhirnya berita-berita itulah yang banyak beredar di masyarakat, “Berita Itu menjadi supply yang memenuhi keinginan masyarakat,” katanya.

Baca juga:
Rina Nose Tanam Benang di Wajah? Apa Fungsinya?
Ramalan Cinta Desember: Ada 2 Keputusan Penting untuk Zodiak Leo
Edison Tertancap di Bokong dan Rusuk, Organ Apa yang Terancam?

Disebutkan juga bahwa, kini jumlah orang berpendidikan yang tidak mudah percaya dan tidak suka Mitos lebih sedikit.

Apa efek dari menggemari berita yang penuh mitos itu? Ibaratnya kata Kasandra, sama dengan mempercayai anak sakit karena diguna-guna atau dikirim santet, padahal karena tidak mandi atau karena virus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Akibatnya kita tidak menyelesaikan masalah dengan tepat,” katanya. Bagaimana mengatasinya? Kasandra menyebut lebih baik memperbaiki sistem pendidikan Indonesia, sehingga berita atau apapun ada  science dan evidence based-nya.

Satu hal lagi adalah para awak media juga mengurangi berita yang banyak mitosnya. “Sekarang ini banyak tayangan mitos daripada yang ilmiah,” katanya. Belum lagi kejadian yang dikaitkan dengan karma.

Menurut Kasandra, kecelakaan Itu [tragedi pementasan Demian Aditya] jelas terjadi Karena salah perhitungan bukan karena karma atau karena mitos. ”Berita tersebut makin membodohkan masyarakat,” katanya.

Makanya menurut Kasandra, tak heran kalau masyakarat kita gampang takut, gampang dibodohin, gampang disetir,” katanya tegas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

4 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

11 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

15 hari lalu

Andien dan keluarga/Instagram -@andienaisyah
Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

15 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

25 hari lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.


8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

30 hari lalu

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com
8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

36 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Program Mudik Gratis PLN Bisa Berangkat Satu Keluarga, Simak Cara Daftarnya

39 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu bus dalam acara Mudik Bareng PLN di Jakarta Selatan, 8 Juni 2018. Menyambut Idul Fitri 1439 Hijriah, PLN menyediakan 100 bus gratis bagi 5.300 orang untuk mudik ke berbagai daerah di Pulau Jawa. Tempo/Fakhri Hermansyah
Program Mudik Gratis PLN Bisa Berangkat Satu Keluarga, Simak Cara Daftarnya

Program mudik gratis PLN digelar sejak Sabtu, 16 Maret 2024.


Motif Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Masih Teka-Teki, Polisi Belum Mau Buka ke Publik

42 hari lalu

Tempat kejadian bunuh diri empat orang sekeluarga yang melompat dari atas apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Motif Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Masih Teka-Teki, Polisi Belum Mau Buka ke Publik

Hingga kini motif satu keluarga melompat dari Apartemen Teluk Intan Penjaringan masih jadi teka teki. Polisi belum membuka ke publik.


Riwayat Hidup Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Diperiksa Secara Psikologi Forensik

42 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setyawan di Polres Metro Jakarta Utara, Senin 17 Juli 2023. ANTARA/HO-Humas Polri
Riwayat Hidup Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Diperiksa Secara Psikologi Forensik

Polisi belum mau mengungkap kasus satu keluarga melompat dari Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara.