Survei: Ini 4 Kebiasaan Buruk Cara Makan Orang Indonesia

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 13 Desember 2017 13:20 WIB

Ilustrasi pria makan sate. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut survei Health Living Index 2016 yang diselenggarakan perusahaan asuransi jiwa AIA, ada empat kebiasaan cara makan orang Indonesia.

Yang pertama adalah makan sambil beraktivitas. Sebanyak 86 persen responden Indonesia melakukan kegiatan ini. Bergerak saat makan bukanlah pilihan tepat mengingat efeknya terhadap kesehatan. Anda dapat beristirahat sejenak di antara pekerjaan, tapi saat Anda makan siang, disarankan untuk duduk dengan tenang dan menikmatinya bersama rekan kerja dan keluarga Anda.

Beberapa konsekuensi yang akan dirasakan selama makan sambil bergerak adalah meningkatnya keasaman perut, lalu orang pun bisa mengalami gangguan pencernaan. Beberapa dampak lain adalah meningkatnya aktivitas kandung kemih, mual, pembentukan gas. Orang pun bisa saja mengalami perut kembung. Baca: Ini Bedanya Vaksin Difteri Anak dan Dewasa

Kebiasaan buruk makan kedua yang dilakukan orang Indonesia adalah makan sambil berjalan. Sebanyak 70 persen responden melakukannya. Ketika Anda berjalan, Anda melakukan begitu banyak aktivitas, seperti memperhatikan arah langkah dan berusaha untuk tidak menabrak sesuatu. Akhirnya Anda nyaris mustahil untuk benar-benar fokus pada apa yang Anda makan, hal ini menghambat Anda dari memproses rasa lapar Anda. Penulis EAT-Q: Unlock the Weight Loss Power of Emotional Intelligence menyimpulkan, berjalan merupakan bentuk latihan (exercise). Akibatnya makan sambil berjalan justru bisa jadi alasan untuk Anda makan lebih banyak setelahnya.

Kebiasaan buruk makan ketiga orang Indonesia adalah makan tengah malam. Sebanyak 67 persen responden mengakuinya. Makan terlalu malam ternyata tidak hanya menambah berat badan Anda. Ternyata kebiasaan buruk itu juga bisa berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Bila Anda mengonsumsi makanan padat kalori di siang hari, maka akan memberikan tambahan energi, mengendalikan nafsu makan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Baca: Pernah Kontak Penderita Difteri? Lakukan 4 Hal ini

Namun jika makanan kaya kalori dimakan di malam hari, justru bisa berakibat sebaliknya. Anda bisa mengalami sulit tidur dan menyebabkan pusing ringan saat siang hari serta Acid Reflux atau kondisi umum di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan setelah makan.

Advertising
Advertising

Kebiasaan buruk makan terakhir orang Indonesia adalah melewatkan sarapan. 63 responden mengakui suka melewatkan makan pagi. Psikolog Lucy Jo Palladino, dalam bukunya yang berjudul Find Your Focus Zone: An Effective New Plan to Defeat Distraction and Overload, menyebutkan salah satu penyebab konsentrasi atau fokus Anda terganggu adalah sarapan. Baca: Demam, Mata Berair, lalu Diisolasi Karena Difteri

Otak tak akan bisa fokus tanpa bahan bakar. Jadi melewatkan waktu makan, terutama sarapan, adalah pembunuh konsentrasi Anda nomor satu. Penelitian mengindikasikan perhatian dan konsentrasi akan meningkat dan kambuh saat perut kosong.

Survei yang dilakukan terhadap 15 negara di Asia Pasifik termasuk Indonesia ini menempatkan Indonesia berada di peringkat 14 sebagai negara yang paling rendah tingkat kesehatannya.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

5 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

6 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

7 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya