Waspada Kelelahan, Penyakit Jantung Mengintai

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Selasa, 26 Desember 2017 06:36 WIB

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan dikenal dengan kemampuannya melakukan multitasking. Namun, risiko kelelahan juga mengundang risiko penyakit jantung pada seorang ibu, terutama para ibu bekerja.

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Amiliana Mardiani Soesanto dari Departemen Kardiologi & Kedokteran Vaskuler FKUI mengatakan sebenarnya risiko perempuan untuk terkena serangan jantung koroner lebih rendah dibanding dengan laki-laki.

Baca juga:
Cemas Akibat Popularitas? Ini Solusi yang Dijalani Daisy Ridley
Liburan Akhir Tahun, Intip 6 Trik Asyik Menikmati Perjalanan

Hal ini karena perempuan memiliki hormon estrogen yang dapat melindungi diri dari penyakit jantung koroner dan stroke.

Namun, semakin usia bertambah, jumlah hormon dalam tubuh juga berkurang, terutama saat memasuki usia menopause.

Namun, data menyebutkan bahwa penyakit kardiovaskuler, termasuk di dalamnya adalah penyakit jantung koroner, menjadi salah satu penyakit paling mematikan bagi perempuan di dunia.

Menurut data World Heart Federation, penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian 1 dari 3 perempuan di dunia.

Setiap tahunnya, 3,3 juta perempuan meninggal akibat penyakit kardiovaskuler. Di Australia, menurut hasil laporan ‘Cardiovascular Risk and Diseases in Australia Women’, penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi pada perempuan di benua tersebut, mencapai angka lebih dari 31.000 kematian setiap tahunnya.

“Sayangnya, karena rendahnya risiko terkena penyakit jantung koroner, perempuan cenderung mengabaikan kondisi kesehatannya. Apalagi jika ia adalah ibu bekerja yang waktunya banyak digunakan untuk mengurus keluarga dan pekerjaannya," kata Syahlina, seperti dikutip dari siaran pers, Senin 25 Desember 2017. Baca: Mengenal Depresi dari Lirik Lagu, Simak 4 Lagunya Jonghyun SHINee

Padahal saat umur sudah bertambah dan hormon berkurang jumlahnya, lanjutnya, perempuan akan lebih rentan terkena penyakit berbahaya, salah satunya adalah penyakit jantung koroner.

Menurut beberapa penelitian yang diadakan mengenai perempuan dan penyakit jantung, risiko perempuan untuk terkena penyakit semakin meningkat.

Seperti penelitian yang diadakan oleh Women’s Health Study yang hasilnya menyebutkan bahwa adanya hubungan antara perempuan yang bekerja di tempat dengan tingkat stres tinggi dengan risiko penyakit jantung.

Sementara menurut hasil penelitian dari Ohio State University, perempuan yang menjalani jam kerja lebih dari 40 jam seminggu semakin tinggi risikonya terkena penyakit jantung.

Risiko semakin meningkat pada perempuan yang harus menyeimbangkan peran-perannya, misalnya sebagai ibu, istri, dan perempuan pekerja.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

8 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

9 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

14 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya