Keluarga Alami Demensia, Lakukan 2 Hal ini

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 7 Januari 2018 20:11 WIB

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com

TEMPO.CO, Jakarta - Demensia diartikan sebagai kumpulan gangguan kognitif yang mempengaruhi fungsi kehidupan sosial sehari-hari alias pikun. Demensia biasanya menyerang mereka yang lanjut usia, yakni usia 65 tahun ke atas. Namun, tak semua orang yang berumur 65 tahun ke atas pikun.

Ketua Divisi Neurobehavior Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, Diatri Nari Lastri menyebutkan ada orang tua yang fungsi pikirannya masih bagus. Ada pula yang daya ingatnya menurun namun jika dibandingkan dengan kelompok orang berusia 60 tahun ke atas, fungsi otaknya masih bagus.

"Kondisi ini disebut age associated memory impairment. Dalam tingkat yang lebih parah, disebut mild cognitive impairment yakni fungsi kognitifnya menurun. Namun masih bisa mengerjakan banyak hal secara mandiri bahkan berobat pun masih bisa mengurus dokumen sendiri," demikian Diatri menjabarkan demensia, di Jakarta, pekan ini. Baca: Depresi dan Eating Disorder, Begini Demi Lovato Mengatasinya

Demensia adalah kumpulan gejala atau sindrom. Sindrom demensia itu paling banyak disebabkan oleh alzheimer. Secara sederhana, alzheimer adalah kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat, pikir, bicara, serta perubahan perilaku akibat gangguan otak. Gangguan ini bersifat progresif atau perlahan.

Tak ada yang menginginkan anggota keluarganya mengalami demensia. Jika salah satu anggota keluarga Anda mengalaminya, Diatri menyarankan 2 hal untuk Anda lakukan. Pertama, keluarga harus menerima saat salah satu anggotanya mengidap demensia. Terimalah fakta bahwa ia mengalami kerusakan otak. Kadang atau malah seringkali ia berlaku menyebalkan. Baca: 6 Furnitur Awal yang Harus Dibeli untuk Rumah Baru

Advertising
Advertising

"Misalnya, pertanyaan yang sama diulang-ulang dalam hitungan menit. Anda bisa jadi tidak sabar lalu kesal. Kadang, ada gangguan perilaku berupa terlalu curiga. Kondisi ini membuat pasien rawan cekcok dengan anggota keluarga lainnya," kata Diatri.

Ia melanjutkan, "Kedua, ajak anggota keluarga yang mengalami demensia menjalani terapi obat yang fungsinya memperkuat memori sementara proses kerusakan otak berjalan terus. Obat ini menjaga zat-zat neurotransmiter yakni bahan kimia yang dilepaskan oleh terminal sel saraf. Gunanya untuk menyampaikan informasi dari sel saraf ke sel saraf lainnya."

TABLOID BINTANG

Berita terkait

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

9 hari lalu

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

40 hari lalu

Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

Fungsi seperti mendengar dan berbicara dapat mempengaruhi proses demensia

Baca Selengkapnya

Kebiasaan Tidur Ini Bisa Jadi Alarm dari Demensia

13 Februari 2024

Kebiasaan Tidur Ini Bisa Jadi Alarm dari Demensia

Menendang atau berteriak saat tertidur lelap bisa menjadi indikasi demensia.

Baca Selengkapnya

Peneliti Ungkap Cara Jabat Tangan Bisa Cerminkan Kondisi Kesehatan

5 Februari 2024

Peneliti Ungkap Cara Jabat Tangan Bisa Cerminkan Kondisi Kesehatan

Seiring usia, jabat tangan yang melemah bisa menandakan Anda berisiko lebih tinggi terhadap beragam komplikasi kesehatan. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

27 Januari 2024

Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

Selain menambah wawasan, membaca buku dapat membantu penurunan dalam kesehatan mental, seperti stres dan demensia.

Baca Selengkapnya

Kesulitan Parkir Kendaraan? Bisa Jadi Anda Mengidap Alzheimer

16 Januari 2024

Kesulitan Parkir Kendaraan? Bisa Jadi Anda Mengidap Alzheimer

Pakar saraf menyebut dua tanda paling awal penyakit Alzheimer, salah satunya sulit parkir kendaraan dengan lurus. Ini sebabnya.

Baca Selengkapnya

Macam Kebiasaan Buruk yang Mempercepat Demensia

15 Januari 2024

Macam Kebiasaan Buruk yang Mempercepat Demensia

Selain keturunan, ras, dan riwayat cedera otak, faktor gaya hidup juga bisa menyebabkan demensia, terutama bila punya kebiasaan buruk berikut.

Baca Selengkapnya

Beragam Faktor Penyebab Demensia pada Orang Muda

14 Januari 2024

Beragam Faktor Penyebab Demensia pada Orang Muda

Para peneliti mengidentifikasi faktor-faktor berkembangnya demensia lebih awal. Berikut ke-15 faktor risiko tersebut.

Baca Selengkapnya

WHO Ingatkan Demensia, Gejala Dimulai dari Bingung di Lingkungan Akrab

4 Januari 2024

WHO Ingatkan Demensia, Gejala Dimulai dari Bingung di Lingkungan Akrab

Kampanye Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO perihal penyakit demensia yang merupakan prioritas kesehatan masyarakat mesti dipublikasikan secara luas.

Baca Selengkapnya

Gejala Demensia yang Tampak saat Merayakan Natal

25 Desember 2023

Gejala Demensia yang Tampak saat Merayakan Natal

Pakar menyarankan untuk melihat tanda demensia orang tersayang di Hari Natal. Menurutnya, salah satu tanda bisa dikenali dari hal sederhana.

Baca Selengkapnya