TEMPO.CO, Jakarta - Menulis hal-hal apa saja yang ingin Anda lakukan besok hari sebelum tidur bisa menjadi satu cara sederhana untuk membantu Anda tidur, menurut sebuah studi dalam Journal of Experimental Psychology.
Para peneliti mengatakan, menulis tugas-tugas yang ingin Anda kerjakan--bisa jadi salah satu penyebab munculnya rasa khawatir--dapat mengurangi kadar stres, sekaligus membantu orang melaksanakan tugas yang dia tulis lebih efisien.
Untuk sampai pada temuan itu, peneliti dari Universitas Baylor di Texas melibatkan 57 orang dewasa sehat berusia 18-30 tahun. Mereka lalu memantau pola tidur para partisipan itu.
Ke-57 orang itu mendapatkan waktu 5 menit untuk menulis hal yang ingin mereka lakukan esok hari, baik itu dalam bentuk poin-poin ataupun paragraf. Sebagian orang menuliskan tugas-tugas yang sudah mereka kerjakan di hari-hari sebelumnya.
"Semua hal yang ingin Anda lakukan besok hari dan beberapa hari ke depan," kata para peneliti.
Hasilnya, mereka yang menuliskan hal-hal yang ingin dilakukan bisa tertidur 9 menit lebih cepat ketimbang para partisipan yang menulis tugas yang sudah mereka selesaikan.
Lebih dari itu, orang-orang yang menulis lebih panjang dan spesifik bisa lebih cepat lagi tertidur ketimbang yang menulis singkat.
"Ketika orang membongkar berbagai hal yang sulit mereka ingat, ada semacam kelegaan," kata asistem profesor psikologi dan neurosains dari Universitas Baylor, Michael Scullin.
Menurut dia, hanya memikirkan hal-hal dalam pikiran justru bisa semakin menyulitkan untuk tidur.
"Tampaknya menuliskan hal-hal yang ingin dilakukan bisa menjadi kuncinya," tutur dia.
Bisa tertidur lebih cepat sembilan menit atau dengan kata lain mendapat tambahan waktu tidur sembilan menit bisa membuat perbedaan nyata. Demikian seperti dilansir laman Time.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
6 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
