Obat Lain, Hambat Kerja BPJS Kesehatan Tangani Pasien Kanker

Reporter

Mitra Tarigan

Editor

Susandijani

Kamis, 18 Januari 2018 19:08 WIB

Ilustrasi Kanker (Pexel.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Satu hal yang sering menghambat dalam penanganan pasien kanker oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan, adalah permintaan obat yang tak sesuai dalam rujukan. Kenapa bisa terjadi?

Deputi Direksi Bidang Jaminan Pelayanan Kesehatan Rujukan dari BPJS Kesehatan Andi Afdal, mengatakan ada beberapa hambatan yang dialami timnya dalam pemberian jaminan pengobatan . "Memang, terkadang ada beberapa pasien kanker yang meminta obat berbeda dari yang disediakan dokter," katanya di Senen, Kamis, 18 Januari 2018.

Andi mengatakan biasanya pasien yang meminta obat berbeda dengan yang ditawarkan dokter dari rumah sakit yang menggunakan pelayanan BPJS Kesehatan, memiliki referensi lain. "Para pasien ini kan suka cari informasi di internet, di zaman seperti ini. Mereka ini ingin mengetahui penyakit kanker yang dideritanya," katanya.

Kebanyakan obat yang diminta si pasien biasanya tidak dapat ditanggung biayanya oleh BPJS Kesehatan. "BPJS Kesehatan tentunya hanya bisa memberi obat yang tersedia di dalam formularium nasional," kata Andi. Baca: Analisa Psikolog Soal Klarifikasi Marion Jola: Butuh Kekuatan

Menurut Andi, dalam mengatasi masalah in perlu dokter yang aktif memberikan penjelasan kepada pasien yang memang gemar berselancar di dunia maya. "Perlu ada keterbukaan perencanaan jangka panjang oleh dokter kepada pasiennya," kata Andi.

Para dokter yang tentunya memiliki keilmuan lebih urusan kesehatan bisa saja memberikan penjelasan rinci tentang obat apa saja yang perlu diminum si pasien serta kegunaan obat itu. Pengobatan kanker adalah pengobatan yang memiliki durasi waktu yang lama. "Jadi bisa dijelaskan, protokolnya, bulan ini pengobatannya seperti apa. Bulan depan bagaimana, akibatnya apa dengan obat yang disediakan," kata Andi. Baca: Selain Istri Idrus Marham, Para Istri Pejabat Ini juga Cantik

Andi mengatakan kanker masuk dalam tiga besar penyakit yang biayanya paling tinggi pada 2015 dan 2016. Namun pada 2017. kanker naik menjadi penyakit termahal biaya pengobatannya nomor dua. Data BPJS Kesehatan sejak Januari-September 2017 menyebutkan pembiayaan untuk mengatasi penyakit kanker berada di urutan kedua dengan jumlah 1,315 juta lebih kasus dengan biaya Rp 2,1 triliun. Pada saat yang sama BPJS Kesehatan pun membiayai sebanyak 7,08 juta kasus penyakit jantung dengan biaya Rp 6,5 triliun, dan 1,1 juta kasus gagal ginjal dengan biaya sebesar 1,3 triliun.


Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya