Tren Remaja Merokok, Simak 3 Penyebabnya

Selasa, 23 Januari 2018 14:00 WIB

Foto remaja putri merokok di Instagram Ridwan Kamil. Instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Artis remaja Shalsabilla Adriani tertangkap sedang merokok di tempat umum bersama temannya dan video tersebut menyebar di media sosial. Hal ini memicu komentar netizen, khususnya yang merasa bahwa perbuatan Shalsabilla memberikan contoh buruk bagi generasi muda, apalagi penggemar Shalsabilla yang kebanyakan adalah anak remaja.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa pada remaja, efek kesehatan jangka pendek akibat merokok tidak bisa diremehkan. Efek kesehatan jangka panjang dari merokok pada remaja diperkuat oleh fakta bahwa merokok sejak remaja secara teratur akan terus merokok sampai ia dewasa.

Baca juga:
12 Cara Alami Menurunkan Kolesterol: Ingat 2 Gelas Jus Jeruk
Kurang Percaya Diri? Stop Diet, Demi Lovato Sudah Membuktikannya
Keseimbangan Sehat dan Kaya ala Ade Rai

Sementara itu laman Vapingdaily, menyebut ada banyak alasan mengapa remaja mulai merokok. Terutama dari lingkup pertemanan sebaya dan juga individu yang tumbuh berkembang dalam lingkungan dengan kebiasaan merokok. Ini menunjukkan bahwa tindakan atau aktivitas yang dilakukan berulang kali oleh teman atau kelompok sosial individu.

Hal ini berarti, berkali-kali tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh teman atau kelompok sosial seseorang akan diasimilasi dan dipraktikkan oleh orang tersebut. Pada dasarnya, jika teman Anda merokok, besar kemungkinan bahwa Anda akan mulai merokok. Itu penyebab pertama.

Penyebab kedua, faktor sosial merupakan daya tarik perusahaan rokok terhadap pemasaran produknya. Target daya tarik tersebut juga memikat remaja. Kebanyakan orang yang merokok mulai melakukannya sejak usia 18 tahun. Faktor sosial mungkin juga termasuk tekanan dari lingkungan sebaya, seperti contoh gaya hidup selebriti yang terlihat keren merokok(musisi, aktor, atau bahkan atlet profesional).

Ketiga, bisa juga karena faktor stres yang umum, seperti stres dengan sekolah, stres dalam hubungan tertentu, masalah keluarga dan lainnya, yang dapat memicu keinginan untuk merokok. Banyak yang berpikir bahwa merokok dapat menghilangkan stres. Ini tidak benar. Kelegaan yang dirasakan saat merokok merupakan pelepasan dopamin(hormon yang memberikan rasa nyaman dan senang) sesaat.

Menurut Cleveland Clinic, mungkin Anda merasa stres berkurang, namun sebenarnya stres dalam tubuh semakin meningkat. Tekanan darah dan denyut jantung meningkat, otot Anda tegang, pembuluh darah mulai menyempit, dan oksigen menjadi kurang tersedia untuk otak ataupun tubuh Anda (sel, organ, kulit, dan lainnya). Dopamin hanya memberikan perasaan semu sebagai pereda stres Anda, sementara merokok justru membuat semakin stres dan menciptakan kebutuhan untuk terus merokok.

VAPINGDAILY | WHO

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

7 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

7 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

10 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Harvey Moeis dan Sandra Dewi melakukan pisah harta saat keduanya resmi menikah pada 2016 lalu.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

11 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya