Demi Sehat, Lakukan 'Sarapan ala Raja, Makan Malam ala Pengemis'

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 28 Januari 2018 17:57 WIB

Ilustrasi pria makan-makanan sehat. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sarapan sehat akan membuat Anda lebih produktif dalam bekerja dan aktivitas harian lainnya. Karena itu, penting membiasakan diri untuk sarapan tepat waktu, gizi cukup, dan dengan porsi yang pas.

Pernah mendengar pepatah “sarapanlah seperti raja, makan siang seperti seorang pangeran, dan makan malam seperti pengemis”. Ya, sarapan tidak boleh dilewatkan guna menambah energi untuk menjalani aktivitas harian agar lebih aktif dan produktif.

Sayangnya, masih banyak orang yang melewatkan sarapan di tengah kesibukan pagi hari. Terkadang sarapan hanya sekadarnya tanpa mempertimbangkan porsi dan kandungan nutrisi, atau hanya sekadar isi perut saja, bahkan jajan makanan sembarangan.

Kondisi tersebut akhirnya bisa memicu kegemukan. Hal tersebut berdampak buruk mengingat asupan makanan bergizi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan konsentrasi dan stamina. Selain itu, sarapan juga membantu mendisiplinkan untuk mempertahankan berat badan normal.

Menurut nutrisionis Persagi Rita Ramayulis, sarapan bertujuan untuk menormalkan kadar glukosa darah. Pasalnya, selama tidur kurang lebih 8 jam kita tidak mengonsumsi makanan. Dalam sebuah penelitian mengatakan, kadar glukosa darah setelah jam 7 pagi, kadar glukosa atau kadar gula darah semakin menurun.

Advertising
Advertising

Berhubung setiap orang memiliki waktu tidur yang berbeda, maka waktu untuk sarapan pun tidak dapat disamaratakan. Namun, yang paling penting asupan gizi dapat dipenuhi sebelum beraktivitas.

Oleh karena itu, Rita menyarankan jika sarapan dilakukan sebelum pukul 7 pagi sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, namun setelah jam 7 pagi dapat mengkosumsi karbohidrat. Dia menuturkan pasti waktu sarapan adalah sampai dengan pukul 9 pagi.

“Dianjurkan untuk memilih makanan dengan sumber kabohidrat yang tinggi serat seperti oat, roti gandum, agar energi dapat dipakai secara bertahap,” katanya.

Namun, bukan hanya karbohidrat untuk meningkatkan glukosa atau kadar gula darah untuk menghasilkan energi. Sarapan juga harus mengandung sumber protein, vitamin, dan juga mineral. Jika disusun dalam satu piring, paling tidak makanan terbagi menjadi empat komponen, yatu seperempat karbohidrat, seperempat sayuran, setengah protein dengan lemak redah atau medium. Baca: Kesehatan Mental, Kapan Harus Diwaspadai? Tilik Gejalanya

“Untuk protein disarankan yang medium atau rendah lemak agar bisa memberikan rasa kenyang namun tidak memberatkan kerja organ tubuh,” ujarnya.

Sumber protein dapat ditemukan pada telur, tempe, daging, ikan, sayuran, dan buah. Sumber protein seperti telur pun juga dapat digantikan dengan susu ataupun yoghurt dan keju. Sementara untuk buah dapat dikonsumsi sebagai makanan selingan. Namun, apabila buah dikonsumsi untuk pagi hari dapat dijadikan sebagai pengganti dari makanan karbohidrat. Baca: Simak 8 Tips Memotret Bayi Baru Lahir

Pada umumnya, setiap hari paling tidak seseorang membutuhkan 1.500 kalori. Porsi sarapan tidak besar, yaitu sekitar 20 persen saja dari kebutuhan sehari-hari yang terdiri karbohidrat (55-60 persen), protein (25 persen), dan lemak (25-30 persen), serta tambahan vitamin dan mineral. Tentu, hal tersebut dapat disajikan dengan menu makanan yang bervariasi . Soal porsi tentu saja akan dibedakan menurut kebutuhan setiap orang. Tergantung dari aktivitas fisik, tinggi badan, dan juga berat badan.

Secara umum, kebutuhan kalori harian seorang perempuan dewasa sekitar 1.800-2.000 kalori sementara laki-laki dewasa sekitar 2.300-2.500 kalori. Oleh karena itu dapat diperkirakan asupan kalori yang perlu dipenuhi melalui sarapan mencapai 450-500 kalori untuk perempuan dewasa. Sementara untuk laki-laki dewasa sebesar 575-625 kalori. Baca: Javier Botet, 'Hantu' Hollywood Ini Mengidap Sindrom Marfan

Lebih lanjut, untuk anak-anak memiliki porsi yang berbeda, karena anak-anak membutuhkan energi yang jauh lebih sedikit. Seperti anak usia 4-8 tahun pada umumnya membutuhkan sekitar 1.200-1.800 kalori, mereka membutuhkan kebutuhan kalori dari sarapan sekitar 300-450 kalori.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

18 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

17 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya