TEMPO.CO, Jakarta – Pekerja kreatif ekonomi digital dituntut untuk bekerja di bawah tekanan berat dan tenggat waktu yang padat karena diharuskan bekerja selama 24/7. Hal itu berujung pada perburukan kesehatan mental yang seringkali terabaikan.
Menurut riset dari BPJS Ketenagakerjaan dengan Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), hampir sepertiga dari pekerja kreatif mengalami overwork. Nur Aini, Koordinator Divisi Advokasi, menyatakan bahwa data tersebut mengindikasikan bahwa kesehatan mental pekerja banyak yang mengalami perburukan. Demikian terungkap di seminar pada acara WorkLife Balance Festival yang diadakan Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (Sindikasi) di Jakarta 27 Januari 2018.
Baca juga:
Pasca Anestesi: Begini Menyadarkannya, Ada Halusinasi Seksual?
Perburukan kesehatan mental sulit untuk diketahui secara fisik, kecuali seseorang sudah mengalami gangguan jiwa berat, seperti kegilaan. “Kadang-kadang, gejala gangguan jiwa itu sulit diketahui. Penderita aja bingung. Kadang, kita terlambat mengetahui dan terapi,” jelas salah seorang pembicara, Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Rama Giovani, SpKJ.
“Prevalensi (penyakit jiwa) terus meningkat. 1 dari 5 orang pasti punya masalah kejiwaan,” ujarnya dalam acara bertajuk “Kesehatan Mental bagi Pekerja Ekonomi Digital” itu.
Menurut Rama, gejala perburukan kesehatan mental dapat ditandai dengan banyak hal, seperti insomnia, hipersomnia (kelebihan tidur), lesu, dan rasa sakit pada tubuh. Lebih dari 80 persen pasien yang stres atau depresi karena pekerjaan, mengeluh mengalami kesulitan tidur atau sering terbangun di tengah malam.
"Orang yang mengidap penyakit jiwa seperti depresi dapat mengalami gejala sakit seperti pada umumnya. Contohnya adalah sakit kepala dan nyeri lambung," kata Rama.
Tanda lain Anda mengalami gangguan mental adalah jika ke dokter umum dan dokter tidak dapat menemukan penyebab penyakit Anda. "Sebaiknya segera ke psikiater. Sebab, penyakit Anda bisa saja dipicu oleh perburukan kesehatan mental," katanya.
Pembicara lainnya, seorang Psikolog Danika Nurkalista, M.Psi, juga menjelaskan ciri-ciri yang menandakan Anda harus segera mendapat pertolongan ahli, baik psikiater maupun psikolog. Baca juga: Waspada Waze: Wisatawan Ini Cari Alamat Diarahkan Masuk Danau
Pertama, orang-orang disekitar Anda melihat perubahan kepribadian Anda, seperti dari ceria ke murung. Lalu, Anda tidak bisa mengontrol apa yang Anda pikirkan atau rasakan. Terakhir, perilaku dan pikiran yang tidak sejalan. Hal itu menandakan, ada sesuatu yang harus diperbaiki dalam diri Anda agar perilaku dan pikiran dapat bekerja dengan sejalan.
Dalam seminar tersebut, terus ditekankan perlunya tindakan preventif untuk kesehatan mental. Oleh karena itu, Anda harus meningkatkan kewaspadaan kesehatan mental diri sendiri maupun orang-orang disekitar. Sebab, keterlambatan penanganan penyakit jiwa umumnya disebabkan oleh pasien yang tidak mau mengakui penyakitnya tersebut.
MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA