Hari Kanker Sedunia: Simak Perjuangan Penyintas dengan 2 Kanker

Minggu, 4 Februari 2018 12:35 WIB

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta – Melawan kanker sebanyak dua kali? Tak ada yang bisa yang membayangkannya. Tapi bagi Megawati Tanto, wanita berusia 72, ini kondisi tersebut harus dialaminya.

Megawati Tanto, mungkin merupakan salah satu wanita dari sekian banyak pejuang hidup yang berjuang melawan kanker yang menimpanya. Menyebut dirinya sebagai survivor atau penyintas, Mega tidak mengenal kata lelah dalam perjuangannya menghadapi kanker sebanyak dua kali. Baca: Kolorektal, Kanker Kedua yang Mengancam Pria, Kenali 4 Tandanya

Kisahnya berawal pada 2007. Tahun tersebut mungkin menjadi tahun berat yang harus Mega jalani, terutama saat dokter menyatakan bahwa ada kanker yang menyerang kolon atau usus besarnya. Awalnya ada darah segar yang keluar saat buang air kecil, ia pun memeriksakan diri ke dokter, “Saya mengalami pendarahan, hanya sekali. Yang keluar itu darah segar ketika mau pipis. Tidak ada tanda sakit, nyeri atau semua tanda kanker kolon seperti BAB yang tidak teratur. Itu tidak saya rasakan,” ceritanya kepada TEMPO.CO melalui telepon, 2 Februari 2018 lalu.

Setelah melakukan kolonoskopi, yaitu peneropongan pada usus besarnya, atas anjuran adiknya, akhirnya diketahui bahwa terdapat polip pada usus besarnya yang telah berubah ganas menjadi kanker stadium tiga.

Tindak operasi pun segera dilakukan, kemudian lanjut dengan kemoterapi sebanyak enam kali. Lanjut lagi dengan terapi lanjutan, yang sebenarnya adalah perawatan untuk kanker stadium empat. Karena itu pula, berbeda dengan pasien pada umumnya yang melakukan pengobatan kemoterapi dua kali dalam enam minggu, Mega mendapatkan pengobatan sebanyak tiga kali dalam enam minggu.

Ini juga dilakukan karena penyakit ITP(Idiophatic Thrombocytopenic Purpura) yang pernah dideritanya saat muda. ITP merupakan sebuah kondisi dimana jumlah sel darah merah seseorang berkurang. Baca: Apa Menu Sarapan Favorit Orang Indonesia?

“Saat saya kemoterapi, ITP itu kembali lagi, ‘kan. Karena pada waktu itu trombosit drop terus, jadi kalau mau kemo saya harus opname dulu 3-5 hari,” ungkap Mega. Seakan belum cukup, Mega harus mengkonsumsi steroid untuk masalah ITP-nya tersebut. Namun ternyata steroid tidak baik untuk kondisi kankernya. Sedangkan, ia tidak bisa kemoterapi jika tidak mengkonsumsi steroid terkait masalah ITP-nya, “Itu saya kayak maju, salah mundur salah,” kenang Mega saat menceritakan perjuangan dalam proses perawatannya.

Kemudian pada 2010, saat kontrol kondisi kanker colon yang sudah dinyatakan sembuh, ternyata Mega juga kemudian terdiagnosis kanker paru. “Saat kontrol kanker kolon yang sudah dinyatakan sembuh itu, saya minta PET Scan. Ternyata ada kanker paru, ” lanjut Mega.

Mega kembali harus menjalani operasi dan rangkaian kemoterapi serta terapi lanjutan lainnya. Ia bahkan mengalami patah pada tulang iganya yang menyebabkan dirinya hanya bisa berbaring lurus di tempat tidur selama dua bulan.

Walaupun kaget dan sedih, namun Mega tidak terus menyalahkan keadaan atas ujian hidup yang diterimanya itu. Ia menyadari bahwa yang dialaminya saat itu salah satunya adalah akibat perilaku hidup yang dilakukannya dari muda. Mega rupanya tidak pernah mengkonsumsi sayur dan buah."Saya lebih suka kue atau cemilan, dan itu rutin sejak muda," katanya.

Jiwa semangat Mega yang menjadi dasar kekuatannya melawan kanker. Semangat itu pula yang disalurkannya untuk membantu sesama survivor atau penyintas kanker lainnya sebagai relawan. Mega bergabung dengan Cancer Information & Support Center(CISC). Kegiatannya, antara lain menemani para survivor saat menjalani kemoterapi atau mengunjungi langsung beberapa pasien lainnya. Baca: Kedondong Cocok untuk Diet? Bagaimana Memilihnya?

“Mereka ada yang marah, ada yang takut, ada yang merasa kesepian. Biasanya orang melewati proses ini pasti marah, baik dengan keadaan atau Tuhan, kemudian denial, baru mereka bisa menerima," katanya. Mega mengaku mendapat kepuasan saat menjadi relawan. "Itulah, Tuhan kasih saya sakit, tapi Tuhan kasih saya obat. Dan Tuhan kasih saya keluarga ini,” ungkap Mega mengenai keputusannya menjadi relawan kanker.

Mega melanjutkan, bahwa dukungan keluarga merupakan hal yang tak kalah krusial setelah semangat dari diri sendiri. Banyak pasien kanker yang makin merasa terpuruk karena tidak adanya dukungan dari lingkungan terdekat, baik keluarga atau orang terkasihnya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya