Trauma Terjadi karena Masalah Amygdala di Otak, Apa itu?

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 10 Februari 2018 08:24 WIB

Ilustrasi tes Electroencephalogram (EEG), gelombang elektrik sel saraf yang berada di otak. Epilepsyu.com

TEMPO.CO, Jakarta - Trauma adalah sebuah respon emosional di otak terhadap kejadian buruk yang pernah terjadi di masa lalu, seperti kecelakaan, sakit, pemerkosaan, atau bencana alam. Setelah peristiwa buruk terjadi, syok dan penyangkalan adalah hal yang umum terjadi pada seseorang. Akan tetapi, efeknya bisa berkelanjutan hingga jangka panjang, seperti emosi tidak terduga, kilas balik, bahkan gejala pada fisik seperti sakit kepala dan mual.

Dalam videonya yang berjudul "Melupakan Trauma Masa Lalu", dokter spesialis kesehatan jiwa dari RS Omni Internasional, Andri, mengatakan trauma seringkali dikaitkan dengan gangguan kecemasan. Saat gangguan kecemasan datang, seseorang dapat mengingat kembali memori yang menyakitkan meskipun ia sudah berusaha melewati masa tersebut. Baca: Kasus Ahok, Veronica dan Julianto Tio, Cara Hadapi Selingkuhan

Hal tersebut disebabkan oleh sistem dalam otakhttps://www.tempo.co/tag/otak bernama amygdala. Menurut Andri, amygdala adalah pusat memori dalam otak yang menyimpan memori tentang segala sesuatu yang pernah terjadi dalam kehidupan seseorang. Amygdala memang mampu menyimpan seluruh memori. Akan tetapi, peristiwa yang memiliki makna akan lebih mudah diserap amygdala daripada memori yang tidak bermakna, baik memori buruk maupun memori baik.

Gangguan kecemasan adalah suatu kondisi yang dipicu oleh hiperaktivitas amygdala akibat proses menghadapi peristiwa tertentu yang mengingatkan kita pada kondisi traumatik. Untuk mengatasi kecemasan, Andri menyarankan dua buah cara. “Ingatan tentu tidak akan bisa hilang, tapi persepsi bisa kita modifikasi,” ujar dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut. Baca: Suka Sindir di Twitter, Ini Cuitan 'Penting' Fadli Zon

Cara yang disarankan oleh Andri adalah mengikhlaskan kejadian yang pernah dialami. Dengan begitu, seseorang bisa mengurangi persepsi negatif atau kurang baik dari peristiwa buruk itu. “Tambah hal-hal positif di diri kita. Bagaimana pun, kita dalam hidup harus meng-input (nilai) positif di otak kita. Kalau nggak, sebaliknya (nilai) negatif yang akan muncul.”

Advertising
Advertising

Menurut Andri, jika seseorang terus memasukkan pikiran positif ke dalam otak, kita bisa memiliki kenangan yang lebih baik dan bermakna positif. Dengan begitu, otak akan mampu mengimbangi sehingga nilai positif bisa muncul ke alam sadar seseorang. “Memang tidak mudah melakukan itu. Makanya kita harus berupaya, memberi input positif pada pikiran kita agar lebih baik dalam berinteraksi atau berperilaku dengan orang lain. Baca buku positif, audio positif, dengar ceramah, dan bergaul dengan orang-orang positif agar bisa mendapat manfaat dari hal yang dilakukan.” Baca: Paspampres Harus Bisa Menembak dari Atas Motor dan Mobil Bergerak

Andri menekankan, kita adalah orang yang bertanggung jawab atas diri sendiri. Karena itu, penerimaan hal-hal yang pernah terjadi dalam hidup kita merupakan hal yang penting. “Terima saja dulu. Jangan disesali. Nyatakan kalau, ‘Saya bertanggung jawab pada diri sendiri dan saya ingin berubah menjadi orang lebih baik dan tidak mengingat trauma masa lalu',” katanya.

AMERICAN PSYCHOLOGICAL ASSOCIATION | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

20 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

10 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

10 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya