TEMPO.CO, Jakarta - Ahli kesehatan menyebut polusi udara menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kanker paru di samping konsumsi rokok dan paparan asap rokok jika secara terus menerus.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr Agus Dwi Susanto Sp.P(K) di Jakarta, Rabu, mengatakan jika unsur partikel karsinogen yang ada dalam udara tercemar terhirup dalam jangka panjang serta terus menerus bisa berpotensi membentuk perubahan sel menjadi sel kanker.
Agus menyebutkan semakin kecil partikel polusi yang ada di udara dan terhirup bisa masuk ke paru-paru dan bahkan ke dalam darah yang bisa menyebabkan berbagai gangguan. "Makin kecil ukuran partikel, akan semakin berbahaya terhadap sel," kata Agus.
Dia menerangkan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker telah menyatakan bahwa "particulat matter" 2,5 (PM2,5) yang berukuran di bawah 2,5 mikrometer (mikron) merupakan partikel karsinogen yang bisa menyebabkan kanker.
Agus menerangkan partikel berukuran 10 mikron bisa masuk dan mengiritasi bagian hidung, namun apabila ukurannya lebih kecil dari 5 hingga 2,5 mikron bisa masuk ke paru-paru dan ke dalam darah. Dia menjelaskan dampak jangka pendek akibat polusi udara hanya bersifat akut seperti iritasi saluran napas atau infeksi saluran napas (ISPA).
Namun bila terpapar secara terus menerus akan menyebabkan gangguan kesehatan lebih besar mulai dari penurunan fungsi paru, bronkitis, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma dan paling parah kanker paru. Namun Agus mengatakan sampai saat ini belum ada penelitian spesifik tentang keterkaitan PM2,5 dengan kanker paru.
Menurut dia permasalahan di Indonesia terkait faktor risiko kanker paru sekarang ini kombinasi dari terpapar polusi udara dan asap rokok secara terus menerus.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
7 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran
12 hari lalu
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran
TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.