TEMPO.CO, Jakarta - Video viral seorang perempuan yang melempari sahabatnya dengan uang 50 ribu dan 100 ribuan ramai diperbincangkan di media sosial. Pelempar uang, yang disebut netizen sebagai Bu Dendy, memaki sosok yang diduga sebagai pelakor karena telah berselingkuh dengan suaminya.
Dalam video viral tersebut, Bu Dendy terus melempari korban dengan uang sambil melontarkan berbagai macam kata-kata kasar. Ia secara terang-terangan menuduh sosok yang tadinya sahabatnya itu memeras suaminya, merusak rumah tangganya, bahkan menyebutnya dengan sebutan kasar.
Respons Bu Dendy terhadap perselingkuhan tersebut bisa dibilang wajar karena ia telah mendapati suaminya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Menurut psikolog Danika Nurkalista, emosi intens yang sulit dikontrol sudah sewajarnya timbul saat seorang istri mendapati suaminya berselingkuh. Sebab, akan muncul banyak emosi negatif serta pikiran buruk yang berkaitan dengan perselingkuhan tersebut. “Pengalaman ini bisa sangat menyakitkan bagi dia,” ujar Danika saat dihubungi Tempo pada 20 Februari 2018.
Danika menjelaskan, saat emosi sedang intens, keputusan-keputusan yang dibuat justru dapat menimbulkan permasalahan baru. Tindakan terlampau emosional berisiko memperburuk keadaan dan bermanfaat negatif untuk pernikahannya. Oleh karena itu, akan lebih baik jika perselingkuhan dapat ditanggapi secara bijak, bukan dengan emosi semata. “Ada baiknya bila emosi tersebut dikelola terlebih dahulu agar istri dapat menyusun strategi yang tepat untuk merespons perselingkuhan suaminya.”
Ia menyarankan, pasangan yang rumah tangganya sedang terlibat masalah perselingkuhan sebaiknya berkonsultasi pada ahli, seperti konselor pernikahan. Sebab, efek perselingkuhan dapat berdampak negatif bagi kondisi mental seseorang, bahkan setelah permasalahan itu selesai. “Konseling bisa jadi pilihan untuk membantu proses pemulihan,” ujar Danika.
Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai
27 hari lalu
Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai
Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.