TEMPO.CO, Jakarta - Prilly Latuconsina sempat mengungkapkan kekesalannya soal aksi body shaming via Instagram pada Jumat 16 Februari. Curahan hati Prilly Latuconsina tersebut kemudian menjadi pembicaraan netizen.
Aksi body shaming bermula ketika seorang netizen menyebut Prilly Latuconsina punya lengan besar. Ucapan netizen membuat Prilly Latuconsina jengkel.
Namun, pacar Maxime Bouttier ini belum menunjukan kekesalannya ke publik. Prilly Latuconsina baru berani berbicara karena terinspirasi oleh Eva Celia.
"Kemarin saya ngobrol sama Kak Eva Celia. Kenapa? Soalnya dia sempat buat Instagram Stories tentang topik sama. Akhirnya saya sharing sama dia terus dia tulis curhatannya di caption Instagram. Ternyata dia punya pengalaman sama kayak saya," kata Prilly Latuconsina ketika ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu 24 Februari 2018.
Tulisan Eva Celia membuat Prilly Latuconsina sadar jika body shaming adalah sebuah kesalahan. Tidak semua orang bisa memiliki bentuh tubuh sama. Mereka terlahir dengan keunikan tersendiri.
"Setiap manusia itu punya tipe beda. Ada yang dari lahir kurus, curvy, dan berisi. Kita enggak bisa paksakan orang untuk berpenampilan sama karena massive beauty standard. Beauty standard sekarang ini kan bentuk tubuhnya kayak model," terang Prilly Latuconsina.
Prilly Latuconsina kemudian mengunggah ulang tulisan Eva Celia sambil bercerita tentang pengalamannya sendiri. Lewat unggahan tersebut, Prilly Latuconsina berharap bisa menyadarkan netizen untuk tidak berpikir sempit.
"Kita enggak bisa paksakan setiap orang bentuk badannya kayak model. Menurut saya, ini pemikiran yang sempit. Seharusnya ada pengertian kalau setiap orang punya badan dan muka berbeda. Kita cantik dengan cara kita sendiri, bukan harus mengikuti beauty standard banyak orang," tegas Prilly Latuconsina.
Sinopsis Temurun, Film Horor Terbaru Sinemaku Pictures
5 jam lalu
Sinopsis Temurun, Film Horor Terbaru Sinemaku Pictures
Film terbaru yang diproduseri oleh Umay shahab dan Prilly Latuconsina berjudul "Temurun". Film ini akan disutradarai oleh Inara Syarafani. Berikut sinopsisnya