Aquagenic Urticaria : Penyakit Langka Anti Air, Intip Gejalanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Rabu, 28 Februari 2018 15:36 WIB

Ilustrasi air (pexels.com)

TEMPO.CO - Ada beberapa laporan kasus penyakit langka bernama aquagenic urticaria, salah satunya adalah kasus pada anak berumur 18 bulan bernama Ivy Lynn Angerman. Seperti dilaporkan People, ia pertama kali divonis terkena penyakit ini pada Oktober 2016. Aquagenic urticaria merupakan kondisi munculnya rasa gatal-gatal dan ruam pada kulit setelah seseorang terkena kontak dengan air jenis apa pun.

Karena penyakit ini, Ivy tidak dapat melakukan kontak dengan air tanpa mengalami reaksi pada kulitnya bahkan dengan air mata maupun keringatnya sendiri. Setiap menangis atau mengeluarkan air mata, wajah Ivy akan membengkak. Ia pun hanya mandi dua kali seminggu untuk mencegah rasa sakit berlebihan pada kulitnya. Tidak hanya itu, aktivitas Ivy juga dibatasi agar tidak membuat tubuhnya kotor sehingga tidak perlu dimandikan.

Baca juga:
Nusyirwan Ismail Meninggal, Tilik 7Jurus Cegah Stroke
Mulan Jameela Pakai Softlens : Keratitis Mengintai, Apa Itu?
Kecemasan Vs Kepekaan, Seberapa Positif? Cek Risetnya

Sejauh ini, reaksi alergi Ivy akan hilang dalam jangka waktu 15 menit–1 jam. Untuk mengurangi waktu reaksi, ibu Ivy, Brittany Angerman, akan memberikan obat antihistamine. Akan tetapi, ibunya mulai mengurangi dosis yang diberikan karena Ivy sudah mulai mengalami resistansi terhadap obat tersebut.

Penyakit aquagenic urticaria merupakan salah satu jenis penyakit langka di dunia dan penyebab pastinya pun belum diketahui. Sejauh ini, para peneliti berspekulasi bahwa alergi air dapat disebabkan oleh alergen yang terkandung dalam air. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh interaksi antara air dan kulit yang menyebabkan material beracun sehingga memicu timbulnya ruam dan gatal-gatal.

Gejala yang dialami penderita aquagenic urticaria adalah kemerahan pada kulit, rasa terbakar, luka, dan inflamasi. Bagi penderita aquagenic urticaria parah atau kronis akan mengalami sesak napas, bengek, kesulitan menelan, serta ruam di sekitar mulut.

Penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, pengobatan yang tersedia dapat mengurangi gejala-gejala di atas, seperti obat antihistamine yang dikonsumsi Ivy, propranolol, terapi UVB, krim anti air, dan sebagainya. Untuk penyakit yang sudah berat, dapat diobati dengan EpiPen yang mengandung epinephrine atau adrenalin untuk meningkatkan tekanan darah agar mengurangi pembengkakan dan rasa gatal berlebih.

Advertising
Advertising

HEALTH LINE | GENETIC AND RARE DISEASE INFORMATION CENTER | PEOPLE | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

2 hari lalu

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

2 hari lalu

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

10 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya