Epilepsi Kambuh pada Anak, Lakukan Tindakan Darurat Ini

Minggu, 11 Maret 2018 12:53 WIB

Ilustrasi sakit epilepsi. obatepilepsi.info

TEMPO.CO, Jakarta - Bola mata bayi dari Umi Fathonah yang berumur sekitar setahun tiba-tiba ke atas. Kedua tangan bocah anak laki-laki itu membuat gerakan ke samping dan ke depan seperti terkejut. Umi mencatat, gerakan itu berulang 11 kali dalam 10 menit. “Anak saya geragapan. Apakah itu epilepsi?” tanya Umi dalam sarasehan pembentukan Paguyuban Orang Tua dengan Epilepsi di ruang Tito Alba Poliklinik Anak Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito Yogyakarta, Sabtu, 10 Maret 2018.

Dokter Spesialis Anak RSUP Sardjiito, Agung Triana menjelaskan gerakan kejang-kejang pada anak yang menderita epilepsi tak selalu bisa dilihat secara jelas. Gerakan kaki dan tangan yang mengepal, kaku, dan menggeliat kencang adalah yang mudah diidentifikasi kejang-kejang bagian dari epilepsi. Baca: Melabrak Pelakor Cara Terbaik Buat Jera Pelaku Selingkuh?

Namun dalam beberapa tayangan video yang dipertontonkan Agung ada sejumlah kejang-kejang yang tidak tampak pada anak, tetapi ternyata pertanda epilepsi karena terjadi berulang kali. Seperti anak yang tiba-tiba menangis histeris hingga suaranya hilang dan bibirnya membiru. Ada juga bayi yang membuat gerakan bibir seperti mengunyah tanpa ada makanan di dalam mulutnya. Pun ada anak yang terlihat bengong, lalu tiba-tiba jatuh. “Itu serangan yang sering terlewatkan diketahui,” kata Agung.

Untuk memastikan gerakan-gerakan berulang tersebut adalah kejang akibat epilepsi adalah melalui pemeriksaan EEG (elektroensefalografi) dengan merekam gelombang sel saraf elektrik pada otak anak. Selain itu, orang tua juga diminta membuat catatan gerakan seperti apa yang dilakukan anak dan berapa kali terjadi dalam sehari, sepekan. “Kejang pada epilepsi terjadi lebih dari sekali. Selisih minimal 24 jam,” kata Ketua Divisi Saraf Anak RSUP Sardjito Elisabeth Siti Herini. Baca: Waspada, Stroke saat Bangun Tidur atau saat Aktivitas Berat

Untuk mengatasi epilepsi anak kambuh di rumah atau di sekolah, Agung meminta orang tua untuk bersikap tenang dan tidak gugup. Langkah pertama adalah memposisikan anak di tempat yang nyaman, luas, tidak membuatnya mudah jatuh atau pun cidera. Juga melonggarkan pakaian atau atribut yang dikenakan. Kepala atau posisi tubuh dimiringkan. “Kalau kejang-kejangnya lebih dari tiga menit, segera diberi obat Diazepam sup,” kata Agung. Baca: Jo Min Ki Kena Kasus Pelecehan Seksual, 4 Artis Korea Ini Juga

Advertising
Advertising

Diazepam sup adalah obat yang diberikan untuk mengurangi kejang pada anak. Obat tersebut dikemas dalam wadah dengan ujung tutup yang memanjang dan dikonsumsi dengan memasukkan ujungnya ke dalam lubang dubur anak. Sedangkan yang dikonsumsi secara oral untuk mencegah terjadinya kejang. Pemberian dosis obat pada anak harus tepat. Bagi anak yang berat badannya kurang dari 12 kilogram diberikan obat dengan dosis 5 miligram dan lebih dari 12 kilogram dengan dosis 10 miligram. “Kalau kelebihan dosis, nafasnya bisa terganggu. Kalau kurang tidak memberi efek,” kata Agung.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

3 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

3 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

3 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

4 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya