Hello Pria, Simak Alasan Mengapa Si Dia Perlu Asuransi

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Rabu, 21 Maret 2018 15:05 WIB

Ilustrasi asuransi. piperreport.com

TEMPO.CO, Jakarta - Asuransi sepertinya tak bisa tidak, perlu dimiliki kaum perempuan. Saat ini semakin banyak perempuan urban yang disibukkan dengan pekerjaan hingga tidak menyadari telah menjadi penurunan imunitas tubuh dan gangguan kesehatan pada dirinya.

Mereka bekerja hingga larut malam, membawa pekerjaan ke rumah, bekerja pada suhu tertentu, ekstrim mengurangi porsi makan, dan mengonsumsi obat diet tetapi justru membahayiakan ginjal adalah kasus-kasus yang sering terjadi pada perempuan urban.

Di sisi lain, perempuan juga dikenal suka memperhatikan penampilan. Hal ini juga baik, karena penampilan yang menarik dan bersih akan menambah semangat dan kepercayaan diri seseorang. Namun, mempercantik diri perlu diimbangi dengan pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan. Baca juga: Heboh Surat Lamaran Kerja Steve Jobs, Begini Cara Membuat CV

Health Claim Senior Manager Sequis Yosef Franciscus mengatakan perempuan seringkali membahayakan kesehatan saat berupaya menunjang penampilan. Misalnya dengan menggunakan zat-zat berbahaya pada kosmetik, peralatan kosmetik yang tidak higienis, pemutik kulit yang dapat memicu kanker, hak sepatu yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan cidera otot kaki, dan lain sebagainya.

“Perempuan sebaiknya mengenal faktor eksternal yang rentan menyerang tubuh seperti paparan sinar matahari langsung, faktor karsinogen, gaya hidup buruk, dan riwayat penyakit dalam keluarga. Demikian halnya dengan faktor internal seperti emosi, genetik, hormon, dan ketahanan imunitas,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan sebenarnya bukan hanya kesibukan sehari-hari yang kerap menyebabkan perempuan urban stres. Faktor lain seperti kurang istirahat, kurang asupan makanan sehat, gaya hidup tidak sehat, kurang olah raga, dan paparan polusi dan zat kimia adalah penyebab tubuh perempuan rentan terserang penyakit.

Yosef menjelaskan perempuan dan pria memiliki perbedaan bukan hanya pada kondisi biologis tetapi juga pada sistem saraf dan hormonal. Hormon berfungsi untuk mengendalikan fungsi tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme, reproduksi dan mood (suasana hati). Baca:Gangguan Bipolar Bukan untuk Dijauhi, Simak Solusinya dari Dokter

Jumlah dan kadar hormon serta peranan yang berbeda, menyebabkan gangguan kesehatan pada perempuan pun sangat khusus dan spesifik.

Misalnya saja, perempuan yang melewati fase golden age untuk hamil dan melahirkan, rentan terjadi komplikasi bila hamil dan bersalin bahkan berisiko tinggi pada terjadinya kematian.

Perempuan juga mengalami siklus menstruasi. Pada masa menjelang dan terjadinya menstruasi, terjadi perubahan kadar hormon yang bisa memengaruhi fisik dan emosi perempuan dalam jangka waktu tertentu.

Selain itu, perempuan yang telah berusia 45 tahun ke atas akan mulai mengalami masa menopause (berhentinya menstruasi). Ketika telah mengalami menopause maka kadar hormon estrogen dan progesteron akan berkurang hingga akhirnya berhenti. Bertambah tua usia seseorang maka fungsi organ tubuh mereka pun akan ikut menurun. Hal Itu artinya, tubuh rentan terkena penyakit.

“Perempuan yang mandiri dan aktif tentu dapat memberikan kontribusi bagi keluarga dan masyarakat. Namun, jika terjadi risiko sakit hingga harus dirawat inap dan perlu tindakan medis, tentu yang terjadi malah sebaliknya yaitu keuangan keluarga terganggu dan menguras simpanan finansial masa depan,” katanya.

Misalnya saja jika mengalami sakit Lupus. Penyakit ini banyak menyerang perempuan produktif usia 15-45 tahun. Lupus terjadi karena sel imunitas tubuh yang seharusnya menyerang kuman justru menyerang jaringan yang sehat sehingga memicu kerusakan pada bagian tubuh seperti kulit, sendi dan organ.

Permasalahannya adalah penyakit autoimun ini jarang bisa didiagnosa di awal, akibatnya penderita terkena dampak untuk waktu yang lama. Hingga saat ini pengobatan Lupus masih terbentur dengan biaya medis yang mahal, itu pun hanya untuk meminimalisir dampak dan mengurangi tingkat gejala.

Selain lupus, penyakit yang acap kali menghantui perempuan Indonesia adalah kanker payudara. Jenis kanker ini merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Perempuan diharapkan memiliki kesadaran untuk melakukan pemeriksaan rutin dan berkala guna mencegah dan mendeteksi awal adanya kanker payudara.

Ada juga kanker leher rahim atau kanker serviks, penyakit ini termasuk mematikan selain kanker payudara. Sayangnya, kanker serviks tidak menunjukkan adanya tanda awal atau sulit diindentifikasi hingga akhirnya memasuki stadium akhir.

Kanker serviks menyerang saluran reproduksi yang menghubungkan vagina dengan rahim (uterus). Kanker ini dipicu oleh human papillomavirus (HPV) yang menyerang sel epitel kulit dan membran mukosa pada daerah kelamin.
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com

Mencegah tentu lebih baik dari pada mengobati. Dengan mengenal fungsi dan kemampuan tubuh maka akan lebih mudah bagi perempuan untuk mengurangi risiko terkena serangan penyakit yang rentan menyerang dirinya.

Misalnya bagi mereka yang sudah berusia di atas 40 tahun, sebaiknya menambah jam istirahat dan rutin berolah raga karena hormoh HGH (Human Growth Hormone) pembentuk sel-sel tubuh mulai berkurang sehingga mudah lelah, letih dan lesu.

“Pada saat 2 tahun sebelum hamil dan masa menyusui, si ibu jangan sampai kekurangan kalsium untuk mencegah risiko osteoporosis atau jika memiliki riwayat keluarga yang berpenyakit kritis seperti diabetes, jantung, hipertensi, sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual yang sering berganti pasangan, serta tidak merokok,” ujar dr Yosef.

Penting juga bagi perempuan untuk secara rutin memeriksakan diri dan melakukan pengobatan medis jika terdiagnosa gejala penyakit di atas. Sayangnya, hanya sebagian kecil perempuan yang melakukan hal ini.

Karena kurangnya pengetahuan, keterbatasan pada akses kesehatan serta mahalnya biaya pengobatan. Misalnya saja untuk mengontrol penyakit kanker payudara dan serviks sejak dini, pasien harus melalukan pemeriksaan untuk menangkap sel pra-kanker dan mencegah kanker serviks ini berkembang melalui tes IVA atau papsmear, mamogram, dan medical checkup.

Jika telah divonis menderita kanker payudara, biasanya harus melakukan serangkaian perawatan seperti pemeriksaan iagnostic, pembedahan, dan kemoterapi.

“Biaya pengobatan yang sangat tinggi menyebabkan tidak terjangkau oleh masyarakat. Alih-alih ingin mendapatkan kesembuhan dengan berobat justru biaya pengobatan yang sangat tinggi membuat pasien makin depresi dan tak kunjung sembuh,” ujar Vice President of Life Operation Division Sequis Eko Sumurat.
Ilustrasi ponsel dapat meningkatkan kanker. media.mercola.com

Eko menyarankan agar perempuan Indonesia mengantisipasi dengan memiliki asuransi penyakit kritis sedini mungkin.

Namun, tidak semua perusahaan asuransi menyediakan asuransi khusus untuk perempuan. Untuk itu, Sequis menyediakan Lady Protection yaitu produk rider (asuransi tambahan) kesehatan unit link untuk melindungi perempuan dari penyakit khusus yang menyerang perempuan.

“Pada produk Lady Protection, penyakit yang ditanggung yaitu Carcinoma In Situ (Sekelompok sel abnormal yang muncul pada organ pertama kali dan tidak terkendali namun belum menyebar ke bagian lainnya) yang terjadi pada pada payudara atau leher rahim (serviks), Systemic Lupus Erythematosus (penyakit auto imun kronik yaitu terbentuknya antibodi secara otomatis yang bersifat patologis dan kekebalan yang kompleks sehingga jaringan dan sel tubuh mengalami kerusakan),” ujar Eko.

Bahkan produk ini juga memberikan pertanggungan pada pembedahan rekonstruksi yaitu untuk rekonstruksi wajah (restorasi atau rekonstruksi dari bentuk dan tampilan struktur wajah di atas leher, yang rusak, hilang, cedera atau berubah bentuk) akibat kecelakaan dan membutuhkan perawatan medis dan pembedahan dan rekontruksi akibatkanker payudara (operasi pengangkatan payudara secara radikal dengan cara pembedahan). Baca: Gangguan Bipolar Bukan untuk Dijauhi, Simak Solusinya dari Dokter

Eko mengatakan, hingga akhir 2017, Sequis telah membayarkan klaim dari produk Lady Protection sebesar Rp2,925 miliar atau naik 474 persen dari periode yang sama sebelumnya sebesar Rp510 juta.

“Tingginya biaya untuk mengobati penyakit yang menyerang perempuan tentunya membuat perempuan semakin menyadari bahwa asuransi sangat penting peranannya untuk membantu mengantisipasi kerugian finansial di masa depan jika harus menghadapi penyakit tersebut di atas,” ujar Eko.

Beberapa kasus kanker yang ditemukan pada stadium dini, jika ditangani dengan cepat dan tepat dapat memberikan harapan hidup yang lebih lama dan kesempatan untuk sembuh. Namun, apakah tersedia dana yang cukup memadai?

Untuk itu, dia menyarankan agar perempuan Indonesia mempraktikkan gaya hidup sehat serta siapkan diri Anda dari risiko yang tak terduga dan tak diinginkan dengan memiliki perlindungan asuransi.

Berita terkait

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradila

9 menit lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradila

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

2 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

2 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

3 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

3 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

4 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

5 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

5 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya