Ridha Indradewa , Pembuat Pembersih Sepatu Ramah Lingkungan

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 1 April 2018 11:42 WIB

Muhammad Ridha Indradewa Membuat Produk Pembersih Ramah Lingkungan Buatan Lokal/Tabloid Bintang

TEMPO.CO, Jakarta - Industri mode di Indonesia berkembang pesat. Bahkan menurut survei pasar Euromonitor, Indonesia menduduki peringkat ke-6 pertumbuhan pasar barang mewah tercepat di dunia periode 2009-2014. Muhammad Ridha Indradewa (32) melihat hal tersebut sebagai peluang untuk membuat sebuah bisnis yang tergolong baru di Indonesia, yakni produk perawatan sepatu bernama Kans.

Kans bukanlah bisnis pertama Ridha. Enam tahun lalu, ia telah memulai bisnis detergen ramah lingkungan bernama Super 45. Bisnis tersebut tergolong berhasil, pasalnya kini sudah ada 500 usaha laundry pakaian yang menjadi pelanggan tetap Super 45. Namun di tahun 2015 Ridha berusaha melebarkan sayap bisnisnya ke produk perawatan sepatu.

Baca juga:
Hate Speech di Media Sosial, Intip 3 Jurus Menghindarinya
Bosan I Love You? Ungkapkan Cinta dengan 8 Cara Ini
Paskah 2018: Tradisi Aneh dan Unik Merayakan Paskah di 5 Negara


Ridha sebenarnya ragu apakah saat hendak keluar dari bisnis laundry. Alasannya bisnis laundry termasuk bisnis yang sangat spesifik. "Kalau bukan laundry, artinya kita harus bersaing dengan produk lain yang sudah memiliki nama besar," katanya.

Namun produk pembersih tidak hanya untuk pakaian saja kan? Sekarang produk pembersih sepatu dan tas pun mulai bermunculan tetapi jarang yang lokal. "Makanya kami mencoba terjun di bidang pembersih sepatu juga, bernama Kans,” kata Ridha.

Nama Kans yang berarti ‘kesempatan’ dipilih Ridha karena mewakili semangat dan harapan terhadap keraguan yang sempat melanda. “Istilahnya, masih ada kans lah untuk kami bermain di industri ini. Masih ada Kans juga buat sepatu kotor menjadi bersih kembali,” katanya.

Hebatnya, ia tak cuma membuat produk perawatan sepatu biasa. Ridha meramu berbagai macam bahan organik seperti minyak kelapa murni, peppermint, minyak zaitun dan sebagainya menjadi sebuah cairan pembersih sepatu. Namun diperlukan waktu kurang lebih dua tahun untuk menemukan formulasi yang tepat untuk sebuah produk perawatan sepatu.

Visi Kans adalah membuat produk pembersih ramah lingkungan buatan lokal. Karena itu, bahan yang digunakan pun harus organik. Kami mengolah sendiri semua bahan-bahan itu di rumah saya di Jakarta. "Meski proses trial and error-nya lumayan lama tetapi kita tak mau menyerah," katanya.

Akhirnya Kans Sneakers, pembersih sepatu untuk bahan nylon, kain, kanvas, adalah produk pertama kemudian lanjut ke Kans Leather pembersih sepatu untuk bahan kulit. "Kans Leather sendiri sudah tiga kali ganti formulasi sebelum ini,” kata Ridha. Saat ini, Ridha sudah memiliki lebih dari 10 produk untuk ditawarkan, mulai dari cairan pembersih sepatu, lap, sikat, hingga tisu pembersih sepatu.

Berita terkait

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

1 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

5 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

5 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

7 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

7 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

7 hari lalu

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menggandeng perusahaan sepatu lokal membantu siswa kurang mampu dengan memberikan alas kaki sekolah.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

8 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tak Selalu Menyiksa, Ini Manfaat Pakai Sepatu Hak Tinggi bagi Tubuh

8 hari lalu

Tak Selalu Menyiksa, Ini Manfaat Pakai Sepatu Hak Tinggi bagi Tubuh

Tak selalu bikin pegal dan menyiksa, berikut beberapa potensi dampak positif terkait pemakaian sepatu hak tinggi menurut podiatris.

Baca Selengkapnya

Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

9 hari lalu

Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

Pakar menjelaskan apa saja yang sebaiknya tak dimasukkan ke dalam mesin cuci karena bisa memperpendek masa pakai peralatan rumah tangga ini.

Baca Selengkapnya