4 Masalah Kesehatan di Indonesia, Perbaiki yang Mana Dulu?

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 16 April 2018 13:20 WIB

Ilustrasi pria ke dokter. Raleighmedicalgroup.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa kasus dimana pasien akhirnya tidak tertolong akibat terlambat dibawa ke rumah sakit. Padahal, jika mendapat pertolongan tepat waktu nyawa pasien sangat mungkin ada harapan lain. Cerita semacam ini terus berulang dan membuat kita sadar, problem kesehatan keluarga Indonesia seolah itu-itu saja. Hal tersebut terungkap dalam gelar wicara "Peran Teknologi dalam Meningkatkan Akses Kesehatan" bersama Philips HealthTech di Jakarta, Jumat 13 April 2018.

Presiden Direktur Philips Indonesia, Suryo Suwignjo, mengatakan problem kesehatan masyarakat Indonesia sejauh ini ada empat yang disingkatnya menjadi ACCA. ACCA adalah Accessibility, Capability, Capacity, dan Affordability. Accessibility yakni akses terhadap layanan kesehatan. Indonesia, kata Suryo, kini memiliki banyak rumah sakit. Sayangnya, rumah sakit itu mengelompok di kota-kota tertentu yakni kota besar, terutama rumah sakit yang sifatnya spesialis. Baca: Tips Lakukan Detoksifikasi Media Sosial

Buat keluarga di daerah terpencil, sangat susah menjangkau rumah sakit spesialis. Mereka harus naik perahu 3 sampai 4 jam disambung naik mobil 2 jam lagi. "Memang ada Jaminan Kesehatan Sosial tapi biaya transportasi harus tetap dibayar. Akhirnya, keluarga di daerah terpencil memilih merawat anggota keluarga di rumah dengan bantuan dukun," kata Suryo.

Kedua, capability. Dokter umum dimana-mana ada, namun dokter spesialis jumlahnya sedikit dan terkonsentrasi di kota-kota besar. Ketiga, capacity. Rumah sakit dan dokter memadai tapi jumlah alat kesehatan sangat terbatas sehingga menciptakan antrean panjang. Suryo mencontohkan tentang kasus CT Scan. "Seorang pasien butuh menjalani pemeriksaan CT Scan besok tapi karena alatnya cuma satu sementara pasien yang butuh puluhan, ia mendapat giliran 2 bulan lagi. Akibatnya, sangat terlambat," kata Suryo.

Berikutnya adalah, affordability yakni apakah orang-orang itu mampu untuk berobat. "Dengan kata lain, keterjangkauan biaya kesehatan," kata Suryo. Baca: Gemar Minuman Soda? Waspadai Sakit Jantung Mengintai

Advertising
Advertising

Ia menambahkan, "Kami mengakui tidak semua kasus bisa ditangani namun kami menilik apakah ada area tertentu yang bisa dibantu lebih dulu. Kalau dokter spesialisnya hanya ada di Jakarta, maka pasien mesti dikirim ke Jakarta," katanya.

Salah satu hal yang bisa mengurai benang kusut itu adalah teknologi. Suryo mengatakan dengan adanya teknologi informasi, pelayanan kesehatan akan semakin mudah. Dengan adanya teknologi, pasien bisa lebih sadar melakukan deteksi dini sehingga ia bisa mendapatkan lebih banyak waktu untuk lebih awal datang ke dokter dan mengecek penyakitnya.Peralatan canggih kesehatan juga bisa membantu pasien berkonsultasi langsung ke dokter tanpa harus bertemu. "Dengan bantuan internet seharusnya bisa lebih mudah untuk konsultasi tanpa bertemu," katanya. Baca: Pria, Suka Gaya Kasual? Ikuti Tips Fashion Berikut Ini

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

18 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya