di Sekolah Athletic Shanghai Yangpu Youth Amatir di Shanghai, Cina, 4 Mei 2016. Sistem pelatihan olahraga senam di China sangat sukses sejak negara itu kembali mengikuti Olimpiade pada tahun 1980 dan puncaknya menjadi tuan rumah Olimpiade Beijing 2008. REUTERS / Aly Song
TEMPO.CO, Jakarta - Tiongkok tidak hanya dikenal lewat budayanya saja, namun juga sumber daya manusianya yang berkualitas. Banyak anak muda asal Tiongkok yang sukses menjuarai berbagai olimpiade tingkat internasional. Sistem belajar yang diterapkan di Tiongkok menjadi salah satu kunci utama dibalik kecerdasan generasi mudanya.
Seperti dilansir Brightside, sistem belajar inilah yang berpengaruh dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas ala Tiongkok.
1. Belajar Lebih dari 10 Jam Sekolah di Tiongkok biasanya dimulai pada pukul 8 pagi hingga 3 sore. Selain mata pelajaran utama, waktu di sekolah juga terkadang diisi dengan kelas kesenian dan olahraga tambahan. Kelas tambahan ini seringnya berlangsung hingga pukul 9 malam.
2. Sikap Menghormati Guru Satu hal yang selalu diterapkan setiap sekolah di Tiongkok adalah para murid wajib menghormati guru mereka. Mereka akan dibiasakan sejak kecil untuk mematuhi dan menghormati guru mereka layaknya orang tua mereka sendiri.
3. Hasil Ditempel di Kelas Sistem belajar dengan menempel ranking dan hasil ujian para murid dianggap bisa memotivasi mereka untuk terus belajar giat. Selain itu, cara ini juga diyakini bisa menumbuhkan daya saing secara sehat antar murid.
4. Tidur Siang Hampir sebagian besar sekolah di Tiongkok menyediakan waktu yang cukup bagi para murid untuk istirahat. Murid-murid disediakan makan siang di sekolah dengan menu yang lengkap dan sehat. Tidak hanya itu saja, mereka juga diberikan waktu untuk tidur siang. Pihak sekolah menyakini bahwa tidur siang akan meningkatkan produktivitas belajar.
Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai
27 hari lalu
Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai
Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.