Cek Obesitas dengan Cara Sederhana Ini

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 23 April 2018 07:40 WIB

Ilustrasi obesitas. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Secara umum, obesitas merupakan kondisi tubuh dengan penumpukan lemak yang berlebih dan berdampak bukan hanya menghambat aktivitas keseharian mereka yang mengalaminya. Menurut Imam Subekti, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Pondok Indah, obesitas juga dapat meningkatkan risiko seseorang menderita beragam penyakit, termasuk diabetes. "Kondisi itu bisa terjadi karena lemak yang menumpuk di dalam tubuh menurunkan sensivitas tubuh terhadap insulin atau resistensi insulin," kata Imam.

Pada awalnya, kata Imama, pankreas bereaksi dengan memproduksi lebih banyak insulin. Namun jika terus berlanjut, pankreas akan mencapai titik lelah dan terjadilah kondisi yang disebut diabetes. Baca: Pahlawan Agus Salim Pernah Bela Kartini, Intip Kisahnya

Karena itu, tingkat risiko diabetes pada orang yang mengalami obesitas akan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan normal. Mengingat risiko tersebut, menurutnya akan lebih baik seseorang memeriksakan dirinya ke fasilitas-fasilitas medis bila merasa khawatir mempunyai berat badan berlebih.

Cara pengukuran kadar lemak yang akurat adalah dengan peralatan Computerized Tomography Scanner (CT-Scan) atau dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Namun, lanjut dia, karena pemeriksaan dengan alat-alat tersebut tidak murah dan hanya tersedia di tempat-tempat tertentu, maka ada cara lain yang bisa digunakan. Baca: Hari Kartini 2018, Ini 4 Kebiasaan Kartini yang Patut Ditiru

Yakni lewat pengukuran indeks massa tubuh (IMT), dengan pola penghitungan, berat badan (dalam kilogram) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam meter). IMT disebut normal jika hasilnya berada di rentang 18-22,9 dan disebut berlebih pada rentang 23-25, sedangkan obesitas I pada rentang 25-30 dan obesitas II jika berada pada lebih dari 30, dalam satuan kg/m2. Baca: Tips Cegah Diabetes dengan 2 Cara Ini

Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan obesitas antara lain asupan berlebih, penggunaan energi yang kurang (kurang berolahraga), genetik dan penyakit dengan faktor pertama dan kedua yang paling banyak terjadi.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

8 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

8 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya