Jarang Cuci Tangan? Awas Kanker Serviks Mengintai

Jumat, 27 April 2018 09:30 WIB

Anak-anak mencuci tangan pakai sabun usai membubuhkan cap tangan program pencapaian 70 juta tangan Indonesia sehat di Bandung, Jawa Barat, 16 Oktober 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Sampai saat ini, masalah kanker serviks di Indonesia masih tergolong tinggi. Berdasarkan data dari GLOBOCAN tahun 2012, sebanyak 26 wanita di Indonesia setiap harinya meninggal akibat kanker serviks. Menteri Kesehatan pun mengungkapkan bahwa setidaknya, ada 15 ribu kasus wanita Indonesia yang terinfeksi kanker serviks setiap tahunnya.

Yang jarang diketahui masyarakat adalah kanker serviks terjadi akibat adanya infeksi virus HPV. Virus ini sangat mudah menular. Oleh karena itu, kampanye vaksinasi HPV kepada masyarakat Indonesia, khususnya wanita termasuk remaja, terus diinisiasikan. Vaksinasi HPV merupakan tindak pencegahan primer terhadap virus HPV, dan sebaiknya dilakukan sejak dini.

Baca juga:
Awas, Berdiri Terlalu Lama di Kereta Bisa Sebabkan Varises
Nonton Avengers: Infinity War di Bioskop, Intip Tips Ini
Waspada, Bahaya Mengorek Hidung Bisa Radang Otak

Menurut dokter spesialis dan konsultan onkologi, Andrijono, penularan virus HPV dapat terjadi melalui dua cara. “Yang pertama secara seksual. Dan yang kedua non-seksual,” ucapnya dalam acara diskusi Vaksinasi HPV Dini Selamatkan Generasi Penerus Bangsa pada 25 April 2018 di Jakarta.

Penularan virus secara non-seksual dalam konteks ini, menurut Andrijono meliputi bakteri atau kuman di lingkungan sekitar kita. Ia pun memberikan contoh pernah melakukan uji pada seorang pasiennya.

Tidak memeriksa area vagina atau leher rahim, Andrijono meminta pasien untuk memberikan uji sampel liur dari mulut pasien tersebut. “Hasilnya, ada indikasi virus HPV pada mulutnya. Dan ternyata, setelah ditanyakan, dia[pasien] suka makan menggunakan tangannya.”

Begitu juga ketika Anda batuk. Bagi yang terbiasa menutup mulut saat batuk, ternyata bakteri atau kuman yang keluar akan menempel pada kulit tangan. Ini berarti, jika Anda melakukan sesuatu yang memasukkan tangan ke mulut, bakteri atau kuman tersebut akan masuk kembali ke dalam tubuh.

Advertising
Advertising

“Makanya dianjurkan kalau batuk untuk gunakan area sudut siku antara lengan atas dan bawah Anda untuk menutupi mulut. Jangan tangan,” ucap Andrijono.

Dengan begitu, selain tindak pencegahan primer melalui vaksinasi HPV yang harus disegerakan, menjaga kebersihan tubuh juga aspek penting dalam pencegahan infeksi virus HPV.

Sebagai contoh, saat ini sudah banyak setiap rumah sakit yang menyediakan alkohol di setiap pintu masuk ruangannya. Anda diharapkan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk. Hal ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan atau penyebaran kuman serta bakteri.

Kebiasaan ini, lanjut Andrijono, sebaiknya juga diterapkan di area lingkungan rumah. “Kalau bisa, sebaiknya sebelum masuk rumah Anda cuci tangan dulu sampai bersih. Atau gunakan alkohol, agar kuman dan bakteri yang menempel tidak terbawa.”

Dengan melakukan vaksinasi HPV dan juga menjaga kebersihan diri, Anda telah berperan dalam mengeleminasi risiko kanker serviks dan kanker lain yang disebabkan oleh virus HPV.

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

9 jam lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

22 jam lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

23 jam lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

3 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

3 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

5 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

5 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

6 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya