Waspada Anak Terlalu Tinggi, Mungkin Ada Gangguan Hormon

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 4 Mei 2018 14:54 WIB

Seorang anak balita mendapatkan pemberian vaksinasi dalam acara pengobatan gratis di Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta, 13 Maret 2018. Acara ini diselenggarakan Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara, untuk memperingati hari ulang tahun ke-72 TNI AU. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerhati Kesehatan Nurlely Bethesda Sinaga menyayangkan kebanyakan orang tua lebih sering datang ke pos pelayanan terpadu (Posyandu) hanya pada saat anak kecil. Rata-rata, kata Nurlely, para orang tua ajak anaknya ke posyandu hanya hingga anak 1 tahun hingga maksimal 5 tahun. "Padahal pemantauan anak, selain ke posyandu, penting dilakukan hingga usia 18 tahun. Selama itu, anak berada dalam masa tumbuh kembang," katanya dalam acara Health and Nutrition Journalist Academy (HNJA) Kedua di Kantor Danone, Jakarta pada 3 Mei 2018. Baca: Gaya Jokowi dan Jaket-jaketnya, Mana Lebih Keren?

Menurut Nurlely, penting sekali bagi orang tua untuk memperhatikan grafik perkembangan si anak melalui Kurva pertumbuhan yang dinamakan "The Fenton Growth Chart". Dalam kurva ini terlihat seberapa berat dan tinggi badan yang seharusnya anak alami sesuai dengan usianya. "Penting pula mengukur lingkar kepala anak untuk mengetahui perkembangan otak anak," katanya.

Ia mengatakan berat dan tinggi badan anak bisa menjadi indikasi awal anak apakah mereka sehat, kurang gizi, atau juga kelebihan berat badan. Lingkar kepala pun terus dipantau apakah otak anak berkembang dengan sempurna atau mengalami hambatan. Baca: Apa Istimewanya Kopi Hitam Pahit? Intip Jawaban Hamish Daud

Bila berat badan dan tinggi anak kurang dari kurva Fenton sesuai usia yang seharusnya, bisa saja, mereka mengalami masalah stunting. Stunting adalah kondisi tubuh yang lebih pendek pada anak tidak hanya berdampak pada penampilan tetapi juga mengindikasikan masalah gizi yang serius. Permasalahan tidak hanya terjadi pada postur tubuh anak, namun juga otak anak. Perkembangan otak anak pun tidak sempurna sehingga mengakibatkan keterlambatan berpikir di antara anak seusianya.

Sebaliknya, bila berat badan anak dan tinggi badan anak terlalu tinggi dari besaran usia anak rata-rata, orang tua juga perlu curiga. Bisa saja anak mengalami kelebihan berat badan sehingga mengakibatkan masalah. "Bila anak terlalu tinggi, kemungkinan ada masalah juga," katanya. Baca: Selain Bikin Kaya, Racun Kalajengking Punya 5 Khasiat Ini

Advertising
Advertising

Nurlely mengatakan bila anak terlalu tinggi, bisa saja ia mengalami masalah gigantisme. Kasus gigantisme adalah masalah genetik yang mengakibatkan anak jauh lebih tinggi dibanding rata-rata anak seumurannya. "Ini masalah genetik. Penderita gigantisme bisa saja tingginya sampai dua meter lebih di usia 19 tahun," katanya.

Selain itu, bila anak terlalu tinggi dari rata-rata juga bisa terjadi karena ada tumor. Tumor di tubuh anak bisa mengakibatkan masalah hormon yang mengakibatkan anak lebih tumbuh lebih tinggi. "Semakin cepat diketahui, semakin cepat diobati dengan terapi hormon. Makanya bila ada kelainan anak dari grafiknya, sebaiknya konsultasikan ke dokter segera," katanya. Baca: Seks Mimpi Buruk Setiap Malam? Coba yang Satu Ini

Berita terkait

Relasi Kuasa Orang Dewasa Pengaruhi Anak Berkonflik dengan Hukum

9 jam lalu

Relasi Kuasa Orang Dewasa Pengaruhi Anak Berkonflik dengan Hukum

Anak berkonflik dengan hukum biasanya melakukan kejahatan karena berada dalam relasi kuasa orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Timur Tangkap Ibu yang Rekam Anak Bersetubuh hingga Paksa Aborsi

20 jam lalu

Polres Metro Jakarta Timur Tangkap Ibu yang Rekam Anak Bersetubuh hingga Paksa Aborsi

Seorang ibu 46 tahun ditangkap Polres Metro Jakarta Timur usai merekam anaknya, RH (16) bersetubuh dengan kekasih. Dia juga memaksa anaknya aborsi.

Baca Selengkapnya

Badan PBB Sahkan Resolusi Penanganan Anak Tergabung Kelompok Teroris Usulan Indonesia

20 jam lalu

Badan PBB Sahkan Resolusi Penanganan Anak Tergabung Kelompok Teroris Usulan Indonesia

Indonesia mengusulkan resolusi penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris dalam forum CCPJ

Baca Selengkapnya

7 Jenis Kembar Siam, Salah Satunya Ischiopagus Tripus Atau Kembar Laba-laba

21 jam lalu

7 Jenis Kembar Siam, Salah Satunya Ischiopagus Tripus Atau Kembar Laba-laba

Ada beragam jenis kembar siam. Ini 7 di antaranya

Baca Selengkapnya

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

2 hari lalu

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

3 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

3 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

4 hari lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

4 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

5 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya