Hari Thalassemia Sedunia, Bisakah Penderita Hidup Normal?

Reporter

Mitra Tarigan

Editor

Susandijani

Selasa, 8 Mei 2018 17:28 WIB

Bangkit Prayoga, 20 tahun. Penderita Thalassemia, Jakarta 7 Mei 2018. Tempo/Mitra Tarigan

TEMPO.CO, Jakarta - Thalassemia membuat Bangkit Prayoga terlihat kurus untuk anak seumurnya. Lelaki 20 tahun itu terlihat kurus dengan mengenakan kemeja ungu. "Dulu saat bayi, saya sebenarnya gemuk," kata Bangkit di Kementerian Kesehatan 7 Mei 2018.

Bangkit adalah salah satu penderita Thalassemia mayor. Ia divonis penyakit itu sejak usia 2 tahun. Bangkit mengatakan saat bayi ia sering mengalami sakit kuning. Ia pun sering sekali lemas sejak kecil. "Saat itu kami sudah ke berbagai rumah sakit, pengobatan alternatif, dan bahkan ke dukun. Sampai akhirnya saya diambil sampel dari sumsum tulang belakang untuk melakukan tes lagi," katanya.

Saat ini Bangkit harus selalu menjalani transfusi darah setiap sebulan sekali. Ia pun perlu rajin ke rumah sakit untuk mengontrol Hemoglobin dalam darahnya. "Kalau terlambat dapat transfusi, saya bisa lemas," katanya.

Baca juga:
Vespa Antik Semakin Diburu, Harganya Nyaris Rp 200 Juta
Manfaat Daun Kelor untuk Gizi Anak, Setara dengan 25 Ikat Bayam?

Thalassemia merupakan penyakit kelainan darah merah yang diturunkan dari kedua orang tua kepada anak dan keturunannya. Penyakit ini disebabkan karena berkurangnya atau tidak terbentuknya protein pembentuk hemoglobin utama manusia. Kondisi tersebut menyebabkan eritrosit mudah pecah dan menyebabkan pasien menjadi pucat karena kekurangan darah.

Beberapa orang berpikir apakah seorang penderita Thalassemia bisa hidup dengan normal. Bangkit, yang saat ini baru mau masuk kuliah, mengaku bisa hidup dengan cukup normal. Ia melakukan puasa, ia juga berolahraga. "Tapi olahraganya tidak berat, seperti jogging. Tapi kalau sprint saya tidak kuat," kata Bangkit.

Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Pustika Amalia Wahidiyat setiap orang boleh melakukan aktivitasnya. Dalam olahraga, kata Pustika, sebaiknya melakukan olahraga yang tidak terlalu melelahkan. "Jangan ikut olahraga bela diri, kan tulang penderita Thalassemia agak rapuh," katanya.

Ada 3 jenis penyakit Thalassemia. Mereka adalah Thalassemia minor atau trait alias pembawa sifat. Biasanya para pembawa sifat ini tidak bergejala. Secara umum mereka terlihat normal. Walau begitu, dalam pemeriksaan darah, ditemukan bahwa kadar HB yang sedikit di bawah normal. kelompok ini tidak mengalami perubahan penampilan fisik dan tidak berhejala sama sekali. Namu individu ini memailiki risikp mempunyai anak dengan Thalassemia jika menikah dengan sesama Thalassemia minor. Baca: Aktor Deadpool 2 Dansa Bareng, Sekadar Fun atau Ada Manfaat Lain?

Advertising
Advertising

Jenis kedua adalah penderita Thalassemia intermedia. Mereka biasanya baru terdiagnosis pada anak yang lebih besar. Para penderita Thalassemia golongan ini biasanya tidak membutuhkan transfusi darah secara rutin. Mereka memiliki kadar hemoglobin yang lebih rendah dari rata-rata. Akibatnya, tetap memerlukan transfusi darah namun tidak rutin. Pasien tetap dapat hidup normal. Beberapa kasus memerlukan pengobatan rutin untuk mencegahan komplikasi lebih lanjut.

Thalassemia Mayor. Foto: stemcellumbilicalcordblood.com

Tipe ketiga adalah jenis penderita Thalassemia mayor. Para penderita Thalassemia jenis ini biasanya sudah mulai merasakan gejalanya sejak bayi. Mereka akan tampak pucat, lemah, lesu, sering sakit, kadang disertai perut yang membuncit. Pasien ini membutuhkan transfusi darah terus menerus seumur hidupnya selama 2 hingga 4 pekan sekali. Thalassemia mayor dapat hidup dengan normal jika mendapatkan pengobatan optimal dengan transfusi darah rutin, konsumsi obat kelasi besi teratur dan pemantauan ketat oleh dokter. Hal ini tentu membutuhkan dukungan penuh moral dan material dari keluarga.

Jika tidak, pasien dapat mengalami banyak komplikasi, termasuk perubahan bentuk fisik tubuh, gangguan tumbuh kembang, beban materi dan psikologis pasien beserta keluarganya dengan dikucilkan, sulit mencari teman dan pekerjaan.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

8 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

9 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

16 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya