Melek Keuangan untuk Anak Muda agar Tidak Kena Investasi Bodong

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 12 Mei 2018 08:35 WIB

Sejumlah siswa-siswi Sekolah Dasar mengikuti Belajar Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 September 2016. Acara tersebut bertujuan sebagai upaya memberikan pengetahuan literasi keuangan dan perbangkan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Melek keuangan penting dimiliki masyarakat. Dimas Kresna sudah merasakan keuntingan dari berinvestasi. Tiga tahun lalu, pria 30 tahun ini memantapkan diri untuk berhenti dari pekerjaannya di perusahaan penerbitan guna membuka usaha sendiri. Pada 2015, Dimas lalu mendirikan sebuah kafe di wilayah Pejaten, Jakarta Selatan. "Modal usaha kafe dari hasil investasi."

Dimas mengaku cukup beruntung karena pekerjaannya dulu membantu dia mendapatkan informasi mengenai investasi keuangan. Makanya, pada 2013, dia membuka rekening reksa dana di salah satu bank BUMN. Untuk menambah portofolio investasinya, Dimas juga memberanikan diri bertransaksi saham. Baca: Seks dengan Penderita Kanker Serviks, Lelaki akan Tertular?

Dua tahun sejak ia memulai berinvestasi, keberuntungan menghampiri. Dia mengaku, suatu ketika nilai investasinya melonjak pesat. "Waktu itu, dalam tiga pekan saya mendapatkan keuntungan sampai 21,6 persen." Jika dirupiahkan, Dimas berhasil meraup untung hingga seratusan juta rupiah. Cuan besar yang ia peroleh itu dijadikan modal usaha.

Menurut Dimas, menyisihkan duit untuk investasi adalah cara terbaik bagi para anak muda untuk mengamankan masa depannya. "Paling sederhana berinvestasi lewat produk asuransi." Jika punya target atau keinginan lebih tinggi seperti impian memiliki kendaraan atau tempat tinggal, Dimas berpendapat, instrumen investasi seperti reksa dana dan saham adalah pilihan tepat. Baca: Ini Bagian Tubuh Favorit Dewi Perssik, Tilik Rahasianya

Dimas bisa dibilang sebagai anak muda yang sudah melek manajemen keuangan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan, kelompok masyarakat yang melek ilmu menata keuangan ini belum banyak. Berdasarkan hasil survei OJK pada 2013, jumlah masyarakat Indonesia yang terbilang "melek keuangan dengan baik" baru 21,84 persen. Dalam hasil survei berikutnya, pada 2016, jumlah itu hanya naik sedikit menjadi 29,7 persen.

Advertising
Advertising

Masih banyaknya kelompok masyarakat yang belum "melek keuangan" dengan baik ini, menurut Ketua Satuan Tugas Waspada Investasi OJK Tongam L. Tobing, menjadi salah satu penyebab masih banyaknya korban praktik investasi bodong. Masyarakat yang tidak paham investasi cenderung mudah tergiur keuntungan besar dalam waktu cepat. "Ini yang dimanfaatkan para pelaku (penipuan)," ujarnya, beberapa waktu lalu. Baca: Tak Hanya Milik Pria, Intip 5 Khasiat Masturbasi

Untuk mendorong peningkatan jumlah masyarakat yang sadar dan melek keuangan, OJK menggandeng pelaku industri jasa keuangan dan perbankan untuk mengedukasi masyarakat. Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, menyatakan salah satu caranya adalah membuat kegiatan edukasi keuangan yang spesifik ditujukan kepada kalangan tertentu. "Seperti kaum perempuan dan ibu-ibu."

Menurut Wimboh, lembaganya menargetkan indeks literasi keuangan Indonesia bisa naik menjadi 35 persen pada 2019. "Adapun target indeks inklusi keuangan sebesar 75 persen di tahun depan," ujarnya.

PRAGA UTAMA | DINI PRAMITA | VINDRY FLORENTIN | KORAN TEMPO




Berita terkait

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

23 menit lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

5 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

19 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

19 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

22 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

1 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

2 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya