Pangeran Harry dan Meghan Markle Menikah, Ini Perbedaan Kulturnya
Reporter
Anastasia Pramudita Davies
Editor
Mitra Tarigan
Minggu, 20 Mei 2018 14:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pernikahan Kerjaan atau Royal Wedding antara Pangeran Harry dan Meghan Markle telah resmi dilaksanakan. Meghan yang berasal dari Amerika Serikat tentunya memiliki adaptasi diri dengan sisi budaya dari Inggris. Tidak hanya itu, Meghan juga harus mempelajari banyak tradisi khusus kerajaan Inggris yang tentunya tidak ia temui di negara asalnya.
Dilansir dari Bustle, berikut ini beberapa perbedaan budaya yang akan dijalani Meghan Markle setelah resmi menikah dengan Pangeran Harry. Baca: Penghormatan Pangeran Harry kepada Putri Diana di Hari Spesialnya
1. Hari Libur
Meski beberapa hari libur jatuh di tanggal dan momen yang sama antara Amerika dan Inggris, namun ada beberapa perayaan unik yang hanya ada di Inggris. Contohnya yang pertama adalah hari libur Boxing Day. Hari libur ini dirayakan sehari setelah Natal. Kemudian, ada hari libur Malam Api Unggun. "Pada tanggal 5 November setiap tahunnya, Inggris merayakan Malam Api unggun. Di mana malam ini memperingati kematian kriminal paling terkenal di negara itu, Guy Fawkes, dan usahanya yang gagal untuk meledakkan Gedung Parlemen Inggris pada tahun 1605," ungkap para ahli dalam pembelajaran bahasa aplikasi Babbel. Malam tersebut biasanya dimulai dari menyalakan kembang api, atau membakar patung Guy Fawkes untuk merayakan kegagalannya membunuh sang Raja.
2. Waktu minum teh
Teh mungkin sudah menjadi daftar utama dalam pola makan Meghan Markle saat ini. Tradisi meminum teh memang sangat penting dan menjadi ciri khas masyarakat Inggris. Mengoleksi teko yang manis dan elegan adalah sesuatu yang sangat dianjurkan. Tradisi teh sore mulai ditetapkan pada abad ke-19. Dan, tidak hanya teh, dalam acara tersebut juga disajikan kue, sandwich kecil, dan scone dengan selai atau krim. Inggris mengkonsumsi lebih dari 160 juta cangkir teh setiap harinya. Teh yang biasanya dipilih adalah teh hitam yang disajikan tawar ataupun dengan tambahan susu serta gula. Baca: Resmi Menikah, Ini Janji Pangeran Harry pada Meghan Markle
3. Budaya dalam menjalin hubungan
Orang Inggris menghindari terlalu banyak pertanyaan personal pada kencan pertama, karena dalam budaya Inggris hal ini dianggap terlalu 'intens'. Momen bertemu orang tua juga berbeda untuk kejelasan suatu hubungan, baik di Amerika atau Inggris. Di Amerika, bertemu dengan orang tua merupakan titik yang cukup penting dalam hubungan tersebut. Sedangkan, di Inggris bertemu dengan orang tua adalah momen yang tidak formal dan lebih santai. Selain itu, memamerkan kemesraan di tempat umum juga bukan budaya masyarakat Inggris. Keluarga Kerajaan lebih memilih untuk tidak memamerkan kemesraan mereka sebanyak mungkin. Baca: Simak Makna Tanggal Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle
4. Menggunakan topi saat hadiri pesta pernikahan Kerajaan
Ada satu aksesoris penting yang nampak wajib digunakan saat menghadiri pesta pernikahan kerajaan Inggris. Yaitu topi yang menghiasi kepala para tamu undangan. Topi mewah, seperti yang dikenakan oleh Putri Beatrice saat menghadiri pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton di tahun 2011, adalah suatu keharusan di pesta pernikahan kerajaan. Topi tersebut menjadi bagian dari tradisi juga peragaan busana di budaya Inggris. Aksesoris satu ini tetap menjadi bagian penting dari seragam untuk pernikahan kerajaan, pacuan kuda, dan acara masyarakat kelas atas lainnya.
BUSTLE | VOX