Aktivitas Ini Hambat Milenial Beli Rumah
Reporter
Bisnis.com
Editor
Mitra Tarigan
Jumat, 25 Mei 2018 23:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Generasi milenial di Indonesia yang lahir mulai 1980 hingga 2000-an sudah masuk ke angkatan kerja. Mereka diprediksi menjadi kelompok terbesar pembeli properti di Indonesia hingga 10 tahun ke depan.
Sayangnya, saat ini masih banyak milenial yang merasa penghasilannya belum mencukupi untuk membeli properti. Maklum, kebanyakan mereka terlihat hanya ingin hidup praktis, memiliki aktivitas bepergian yang berlebihan karena ikut tren, atau supaya bisa terlihat eksis di media sosial. Mereka pun dinilai terlalu fokus pada gaya hidup konsumtif, dengan sangat menyukai gawai dan mementingkan brand ternama. Baca: Hobi Bertanam tapi Kurang Lahan? Coba Tanam di Terarium
Menurut Asnedi, Property Investment Advisor Synthesis Development, sebenarnya milenial bukan tidak mampu membeli properti, tapi belum mau membelinya. Padahal milenial diperkirakan bakal menggerakkan ekonomi dalam negeri dan mendorong perkembangan tren industri sektor properti, baik masa sekarang maupun pada periode mendatang. “Kondisi lain yang dialami milenial atau keluarga muda saat ini adalah tinggal di hunian dengan sistem sewa. Mereka ada keinginan untuk membeli hunian, tapi mentok dan merasa berat jika harus membayar sewaan dan cicilan kredit pemilikan hunian,” kata Anedi dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 Mei 2018.
Kondisi tersebut memberi gambaran bahwa kalangan milenial dan profesional dihadapkan dengan masa depan yang abu-abu dalam hal pemenuhan kebutuhan hunian. Baca: Suka Membaca? Intip 5 Buku Rekomendasi dari Bill Gates Ini
Generasi bebas atau milenial terdiri atas tiga tipe, ada yang masih tahap menempuh pendidikan, pekerja, dan berkeluarga. Generasi milenial mendapat kesempatan eksplorasi kreativitas dalam belajar, bekerja, dan berbisnis dengan beragam akses yang ada, juga dalam memilih tempat tinggal. “Pola hidup milenial sangat dinamis dan logis,” ujar Anedi.