Bijak Menggunakan THR, Intip 5 Cara Membuat Pos Pengeluaran

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Minggu, 27 Mei 2018 23:30 WIB

Tunjangan Hari Raya. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Tunjangan hari raya atau THR boleh jadi hal yang ditunggu-tunggu dari para pekerja dalam minggu-minggu ini.Bukan hanya sektor swasta, pegawai negeri sipil dan pensiunan pun akan mendapatkannya dalam bentuk gaji ke-13.

Namun, apakah Anda sudah memiliki rencana untuk memanfaatkan bonus tersebut? Untuk belanja, liburan, berbagi dengan sanak saudara di kampung halaman, bahkan dapat menutup tagihan bulanan yang lebih cepat.

Setiap orang tentu berhak untuk memutuskan pemanfaatan uang THR tersebut, tetapi sebaiknya Anda bijak membelanjakannya.

Faca juga: THR, Simak 4 Kisah Bonus Hari Raya dari Negeri Donald Trump

Head of Wealth Management & Digital Retail Business Bank Commonwealth Ivan Jaya menuturkan masyarakat diuntungkan dengan adanya kewajiban pemberi kerja untuk membayarkan THR setiap tahun kepada karyawannya. Oleh karena itu, lanjutnya, dana THR harus dikelola dengan bijak supaya dapat dimanfaatkan untuk menutupi kebutuhan hari raya, sekaligus tidak mengganggu cash flow bulanan.

Untuk mewujudkan hal itu, langkah awal yang harus dilakukan adalah buat anggaran dan skala prioritas terlebih dahulu untuk kebutuhan hari raya. Selanjutnya, menyisihkan dana tersebut untuk membayar utang, dan investasi untuk menyiapkan masa depan.

“Idealnya dana THR yang bisa digunakan untuk keperluan hari raya hanya 20 persen. Dalam pengelolaan THR, kebutuhan untuk hari raya yang harus diprioritaskan seperti pembayaran zakat dan kebutuhan tradisi mudik. Namun, jangan dihabiskan semuanya,” kata Ivan.

Baca: Heboh Flash Sale Tokopedia, Intip 3 Trik Belanja Online

Advertising
Advertising

Kendati begitu, dia menjelaskankan sebenarnya tidak terdapat rumusan 20 persen untuk hari raya adalah hitungan maksimal. Menurutnya yang paling penting setelah menerima THR, Anda yang harus memastikan kebutuhan utama hari raya terpenuhi terlebih dahulu.

Setelah itu, lanjut Ivan, prioritas kedua dana THR bisa dimanfaatkan untuk membayar utang dan ditabung. Tabungan ini bisa digunakan untuk kebutuhan pengeluaran tahunan seperti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak kendaraan, atau qurban. “Atau dana THR ini dapat juga diinvestasikan untuk kebutuhan masa depan," lanjut Ivan.

Ivan menyarankan masyarakat harus mulai terbiasa untuk menyisihkan dana investasi untuk memiliki masa depan yang aman. Alhasil jika menerima dana bonus tidak serta-merta berhasrat untuk membeli kebutuhan konsumtif yang sifatnya hanya untuk kepuasan diri sementara. v

Menurut Ivan, sebaiknya pendapatan tahunan digunakan untuk pengeluaran tahunan dan pendapatan bulanan untuk pengeluaran bulanan. “Idealnya, jumlah yang diinvestasikan adalah 50 persen dari dana THR,” katanya.

Perencana Keuangan Irshad Wicaksono Ma’ruf menambahkan selain meningkatkan ibadah di bulan suci agar produktif secara iman, namun juga harus dapat mengontrol keuangan supaya produktif secara finansial.

Baca: Heboh Liverpool Kalah: Waspada Bullying, Ini Efeknya Bagi Korban

Fenomena klasik yang biasanya terjadi di Bulan Ramadan adalah biaya yang membengkak karena konsumsi yang naik. Apalagi sering kali ada kebiasaan seperti buka bersama, dan godaan diskon di beberapa pusat perbelanjaan. “Bila tidak dikontrol akan membengkak pengeluaran,” katanya.

Untuk mengontrol pengeluaran, lanjutnya, paling tidak Anda harus membuat lima pos pengeluaran keuangan di Ramadan. Pertama, pos pengeluaran rutin yakni seperti tagihan listrik telepon, internet, belanja dapur, gaji asisten rumah tangga, dan lain-lain. Porsi dari pos tersebut diusahakan tidak lebih dari 40 persen. Kedua, pos pembayaran cicilan atau utang tidak lebih dari 30 persen.

Ketiga, tabungan dan investasi. Pada pos ini porsi minimal sebesar 10persen dari penghasilan bulanan. Namun untuk mempercepat tujuan keuangan di masa depan bisa ditambah dari THR. Fungsi dari pos dana darurat adalah untuk pengeluaran di luar kontrol seperti rawat gigi, dan service kendaraan.

Kelima, pos untuk gaya hidup. Tak dapat dipungkiri di bulan puasa sering diajak buka bersama di restoran atau kafe bersama teman-teman atau berbelanja untuk kebutuhan hari raya Lebaran. Untuk itu, paling tidak siapkan sebesar 20persen dari penghasilan bulanan.

“Untuk zakat fitrah sebaiknya dibuat pos tersendiri [dari THR]. Namun, khusus zakat hanya wajib bagi yang mampu,” tambahnya.

Berita terkait

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

3 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

4 hari lalu

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

5 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

6 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Ramai Parkir Liar di Pamulang Square Rp 10 Ribu Plus THR: Pejabat Datang, Sekuriti Menghilang

10 hari lalu

Ramai Parkir Liar di Pamulang Square Rp 10 Ribu Plus THR: Pejabat Datang, Sekuriti Menghilang

Wakil Wali Kota Tangsel dan sejumlah pejabat mendatangi Pamulang Square untuk mengusut pungli parkir liar, tapi tak mampu menemui petugas sekuriti

Baca Selengkapnya

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

11 hari lalu

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

13 hari lalu

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

15 hari lalu

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.

Baca Selengkapnya

Desa Wunut di Klaten Bagikan THR Rp 400 Ribu untuk Warga, Ini Sumber Dananya

16 hari lalu

Desa Wunut di Klaten Bagikan THR Rp 400 Ribu untuk Warga, Ini Sumber Dananya

Warga Desa Wunut mendapat THR dari pemerintah desa.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

18 hari lalu

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyebut pengusaha harus transparan jika tak dapat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja.

Baca Selengkapnya