Imunoterapi Mulai Diminati, Senjata Baru untuk Melawan Kanker

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 10 Juni 2018 07:05 WIB

Ilustrasi peneliti di laboratorium. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker momok menakutkan bagi masyarakat Indonesia. Berganti tahun, angka kematian akibat sel preman ini terus meningkat. Paramedis terus mencari senjata baru melawan kanker. Beberapa tahun terakhir, ditemukan imunoterapi yang menjadi harapan baru bagi pasien kanker. Farmakolog sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Iwan Dwiprahasto, menyebut sejatinya imunoterapi sudah ada sejak lama.

Baca: Kisah Ayah Olla Ramlan: Kanker, Dewi Sandra, dan Sandiaga Uno

Hanya, dalam 15 tahun terakhir imunoterapi berkembang pesat dan membuat masyarakat menoleh kepadanya. Imunoterapi, kata Iwan, pada prinsipnya terapi biologis untuk membantu tubuh meningkatkan pertahanan alami melawan kanker. Setiap orang punya imunitas, tapi untuk melawan kanker yang bersarang di tubuh, sayangnya tak semua orang memiliki kekebalan yang cukup. Karenanya, dokter merekomendasikan pemberian imunoterapi. Ada tiga cara kerja imunoterapi.

"Pertama, menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker, namun menghentikan sama sekali hampir tidak mungkin. Kedua, imunoterapi bisa menghambat kanker agar tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Ketiga, imunoterapi membantu sistem kekebalan tubuh agar lebih siap dalam menghancurkan sel-sel kanker," kata Iwan kepada tabloidbintang.com di Jakarta, belum lama ini.

Baca: Tes Darah Baru Dapat Mendeteksi 10 Kanker Sebelum Menyerang

Lebih lanjut, Iwan menyebut tingkat efektivitas imunoterapi lebih tinggi jika dibandingkan dengan terapi lain. "Saat ini konsep penatalaksanaan kanker mengenal adanya precision medicine, bukan lagi personalize medicine. Precision medicine adalah pengobatan yang lebih presisi karena ditemukan biomarker tertentu yang lebih cepat pergerakannya. Obat-obatan imunoterapi kemudian menargetkan langsung biomarker-biomarker itu sehingga lebih tepat sasaran," imbuhnya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

6 menit lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya