Hari Moekti Meninggal karena Stroke, Waspada untuk Orang Sibuk

Senin, 25 Juni 2018 20:55 WIB

Hari Moekti lahir di Cimahi pada 25 Maret 1957. Kariernya sebagai musikus mulai bersinar saat bergabung dengan grup Krakatau pada pertengahan 1980-an. Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Musikus yang belakangan sibuk sebagai ustad, Hari Moekti, meninggal di Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi, Jawa Barat, Minggu, 24 Juni 2018, sekitar pukul 20.49 WIB. Moekti Chandra, adik Hari Moekti, mengungkapkan penyebab meninggalnya sang kakak. "Meninggal karena sakit stroke," ujarnya saat dihubungi via telepon, Minggu malam.

Baca: Hari Moekti Peluk Istri dan Minta Maaf Sebelum Serangan Jantung

Dokter okupasi Nuri Purwito Adi mengatakan stroke, komplikasi serangan jantung dan beberapa penyakit seperti hipertensi, hiperkolesterol, adalah salah satu dampak penyakit bagi orang yang terlalu banyak bekerja. Nuri menjelaskan tubuh manusia memiliki keterbatasan menerima beban pekerjaan. Di banyak negara, durasi kerja bahkan diatur hanya sekitar 8 jam sehari atau 40 jam seminggu. "Agar fit kembali, tubuh membutuhkan istirahat," kata Nuri. Ia menjelaskan, organisasi WHO sudah mengkategorikan penyakit metabolik ini sebagai penyakit akibat dampak lingkungan, termasuk tekanan di lingkungan pekerjaan.

Ia menuturkan, tanda-tanda pertama kesehatan seseorang sudah terganggu akibat pekerjaan adalah adanya ketidaknyaman dari sisi psikis, seperti merasa cemas, tidak bersemangat, depresi, sulit tidur, atau gangguan nafsu makan. Hanya, sering kali masyarakat tidak menyadari tanda-tanda itu sebagai gangguan terhadap kesehatan akibat pekerjaan.

Para pekerja dengan sistem gilir atau shift, Nuri mengimbuhkan, merupakan pekerja yang paling rentan mendapat gangguan kesehatan akibat beban kerja. Begitu juga pekerja di bidang keuangan, yang dilihat oleh Nuri sering lembur pada saat tutup buku atau akhir tahun. Berikutnya adalah para pekerja yang memiliki tenggat, seperti jurnalis dan pekerja di sektor periklanan. "Waktu kerja mereka memotong waktu istirahat, dan siklusnya tidak jelas," ujar Nuri.

Baca: Hari Moekti Meninggal karena Stroke, Ini Lima Langkah Pencegahan

Soal rentang usia, Nuri melihat gangguan kesehatan akibat kerja sering dialami mereka yang berusia di bawah 30 tahun dan di atas 50 tahun. Secara gender, perempuan lebih rentan terkena gangguan kesehatan akibat pekerjaan.

Advertising
Advertising

Psikolog Irma Gustiana mengatakan beban kerja berlebih bisa terjadi pada dua tipe orang. Pertama, mereka yang memang gemar bekerja. Dan kedua, mereka yang bekerja berlebih karena tuntutan atasan. Ia melihat orang-orang dengan tipe kedua jauh lebih berisiko dibanding tipe pertama. "Dia lebih lama di kantor atau membawa pekerjaannya pulang. Semua energinya terkuras," katanya, Jumat pekan lalu.

Irma menuturkan, mereka yang bekerja karena tuntutan atasan biasanya mengerjakan tugas-tugasnya tidak dengan sepenuh hati. Konflik batin tak jarang ditemukan. Ini sangat berbeda dengan yang memang senang bekerja. Mereka akan mengerjakannya dengan nyaman dan bahagia.

Menurut Irma, kehidupan para pekerja harus seimbang antara pekerjaan dan kehidupan di luar pekerjaan. Ia mengibaratkan, jika kehidupan adalah sebuah kue pie, maka pekerjaan, kehidupan sosial, dan keluarga seharusnya memakan porsi yang sama. Jika pekerjaan memakan porsi buat yang lain, akibatnya akan buruk bagi kesehatan dan kehidupan personal. "Banyak mereka yang berumur 40 tahunan tidak menikah karena mengejar karier terus-menerus."

Baca: Hari Moekti Meninggal karena Stroke

Irma menganjurkan masyarakat memberi perhatian kepada orang terdekatnya. Peran orang terdekat bisa sebagai pengingat bahwa ada hal lain yang bisa dikerjakan di luar pekerjaan. Akan halnya tentang para atasan, Irma melihat bahwa seorang atasan yang bijaksana pasti akan memberikan saran kepada bawahan yang memiliki beban kerja berlebih untuk pulang lebih dulu buat beristirahat dan meninggalkan pekerjaannya.

KORAN TEMPO

Berita terkait

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

4 jam lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

7 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

11 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

11 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

11 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

11 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya