Obrolan Anda Substansial? Kemungkinan Anda Bahagia

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 6 Juli 2018 12:49 WIB

Ilustrasi wanita/perempuan mengobrol. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Bagaimana Anda biasanya melakukan percakapan dengan orang? Apakah percakapan itu hanya obrolan ringan, atau perbincangan yang mendalam? Interaksi Anda bisa mengukur tingkat bahagia Anda.

Studi replikasi baru tentang hubungan antara kedalaman perbincangan dan tingkat kebahagiaan, yang hasilnya terbit di Psychological Science, menunjukkan bahwa obrolan yang mendalam dan bermakna berhubungan dengan tingkat kebahagiaan yang lebih besar. "Kami mendefinisikan obrolan ringan sebagai percakapan di mana dua mitra percakapan masih mengetahui sama banyak, atau sedikit, tentang satu sama lain dan tidak ada yang lain," kata Matthias Mehl, profesor psikologi di University of Arizona.

"Dalam percakapan substantif, ada pertukaran informasi yang nyata dan bermakna," katanya.

Baca: 3 Zodiak Ini Lebih Bahagia Saat Jadi Jomblo, Setuju?

Untuk studi itu, para peneliti meminta 500 orang memakai alat perekam di telinga mereka sehingga interaksi acak dan percakapan sehari-hari dapat dianalisis. Peserta studi itu beragam, mencakup orang dewasa yang sudah bercerai, mahasiswa, orang dewasa yang ikut intervensi meditasi, penyintas kanker payudara, serta pasangan mereka. Mereka juga menjawab pertanyaan survei yang menilai kepribadian dan mengukur kepuasan hidup mereka. "Dengan studi ini, kami ingin mencari tahu apakah utamanya kuantitas atau kualitas pertemuan sosial yang mempengaruhi kebahagiaan seseorang," kata penulis utama studi itu, Anne Milek, ilmuwan riset senior di University of Zurich, Swiss.

Hasilnya menunjukkan hubungan percakapan yang mendalam serta berkualitas tinggi dengan kebahagiaan yang lebih besar. Sedangkan obrolan ringan sama sekali tidak berhubungan dengan kebahagiaan. Dan jenis kepribadian bukan faktor yang berpengaruh karena studi ini melibatkan orang yang introvert dan extrovert. "Obrolan ringan tidak berkontribusi positif terhadap kebahagiaan dan itu tidak berkontribusi negatif pada kebahagiaan," kata Mehl, sebagaimana dilansir laman Medical Daily.

Baca: Bahagia Itu Pilihan, Simak 7 Hal yang Harus Dilakukan

Meski demikian, obrolan ringan mungkin esensial untuk memulai perbincangan sebelum percakapan mendalam berlangsung. Saat mulai berbicara dengan penumpang terdekat dalam penerbangan yang panjang, misalnya, norma-norma sosial akan mempengaruhi cara orang memulai percakapan dengan pertanyaan-pertanyaan ringan, seperti "Mau pergi ke mana?" sebelum obrolan menjadi sesuatu yang lebih substantif.

Advertising
Advertising

Yang berpengaruh terhadap kebahagiaan secara keseluruhan, menurut studi itu, adalah mengasingkan diri dan menghindari interaksi. Peserta studi yang lebih banyak menghabiskan waktu sendirian kurang puas dan memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih rendah, menurut Mehl. “Orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu berinteraksi dan melakukan percakapan yang lebih bermakna, substantif, merasa lebih puas dan bahagia. Hidup bahagia itu sosial, bukan soliter, juga bermakna," kata Mehl.

Baca: Universitas Abu Dhabi Buka Kursus Kebahagiaan

Hasil studi itu tertuang dalam makalah berjudul 'Eavesdropping on Happiness' Revisited: A Pooled, Multisample Replication of the Association Between Life Satisfaction and Observed Daily Conversation Quantity and Quality, yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science edisi 3 Juli.

Berita terkait

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

1 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

1 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

2 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

5 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

7 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

7 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

10 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

10 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

11 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya