Cacing Ancam 25 Persen Penduduk Dunia, Obat Kunyah Solusinya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Kamis, 12 Juli 2018 05:28 WIB

ilustrasi obat(pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 1,5 miliar orang atau 24 persen dari populasi dunia terinfeksi cacing tanah. Infeksi tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, dengan angka terbesar terjadi di sub-Sahara Afrika, Amerika, Cina dan Asia Timur. Sekitar 267 juta anak usia balita atau prasekolah memiliki risiko yang tinggi untuk terinfeksi karena tinggal di daerah di mana cacing parasit secara intensif ditularkan. Maka dari itu, pemberian obat cacing secara berkala sangat diperlukan. Demikian keterangan tertulis dari Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, dokter spesialis anak, juga Lektor di FK UKDW Yogyakarta FX Wikan Indrarto.

Baca juga:
Heboh Ular Kobra, Tilik 5 Jenis Kobra yang Paling Mematikan
Salmon dan 7 Makanan Ini Bisa Bikin Mood Tambah Asyik, Coba Yuk
Heboh Ular Makan Manusia, Masih Mau Pelihara Ular? Cek 4 Ini Dulu

Disebutkan juga bahwa penyakit cacingan termasuk dalam 11 dari 20 jenis penyakit terabaikan atau Neglected Tropical Disease (NTD). Jenis penyakit yang sering terabaikan di Indonesia adalah Filariasis, Schistosomiasis, Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), Rabies, Frambusia, Lepra, Japanese B. Encephalitis, Cysticercosis, Fasciolopsis, dan Anthrax. Spesies utama yang menginfeksi manusia adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale).

Pada 2017, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerbitkan pedoman terbaru tentang pengobatan untuk populasi kategori yang paling berisiko terinfeksi cacing yang ditularkan melalui tanah. Panduan ini mendukung praktik pencegahan dengan pemberian obat cacing di daerah endemis, untuk tiga spesies cacing utama yang menyebabkan penyakit.

Pada Rabu, 20 Juni 2018 di Jenewa, Swiss, WHO mencanangkan distribusi obat anti cacing mebendazole khusus anak yang bisa dikunyah (chewable) keberbagai negara. Mebendazole adalah salah satu obat yang direkomendasikan oleh WHO untuk mengobati infeksi cacing pada usus manusia. Formulasi obat kunyah (chewable) ini disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pada tahun 2016 dan sekarang disumbangkan ke WHO oleh perusahaan farmasi Johnson & Johnson. Dengan demikian, obat ini akan mempermudah balita dan anak yang mengalami kesulitan untuk menelan obat tablet padat. Selain dapat dikunyah dan rasanya yang enak, obat ini bisa menjadi lunak dengan menambahkan sedikit air.

Awalnya, jumlah obat ini diproduksi secara terbatas. Karena kemampuan produksi dipastikan akan meningkat, maka direncanakan obat ini akan diproduksi secara besar. Mebendazole akan berperan besar dalam program pengobatan cacing di dunia.

Pemberian obat anti cacing secara berkala mampu mengurangi penyebaran infeksi. Namun demikian, penyediaan sanitasi yang memadai juga beperan penting sebagai upaya untuk memutus siklus infeksi dalam jangka panjang, sehingga infeksi ini mampu dikendalikan secara berkelanjutan. Pendidikan kesehatan dan kebersihan kepada masyarakat, termasuk pada anak balita dan prasekolah juga dapat membantu mengurangi penularan dan penyebaran infeksi ini. Tersedianya obat baru anti cacing mebendazole ini diharapkan dapat membantu penurunan penyakit cacingan.

ALISHA ULFAH FIRDIANI

Berita terkait

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

5 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

5 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

5 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

6 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

6 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

6 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

6 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

8 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

9 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

10 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya