Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ramai Cacing di Ikan Makarel, Ini Kata Ahli Parasitologi

image-gnews
Maya makarel. honestbee.com
Maya makarel. honestbee.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberitaan ditemukannya cacing pada tubuh ikan makarel dan ikan sarden kemasan kaleng masih meresahkan masyarakat. Terlebih, setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan mengeluarkan pernyataan ada 27 merek makarel kaleng yang terindikasi mengandung cacing.

Ahli parasitologi Univesitas Gadjah Mada, Wisnu Nurcahyo mengatakan, cacing yang terdapat dalam ikan makarel dan ikan sarden tersebut berjenis Anisakis. Hewan parasit ini termasuk ke dalam golongan Nematoda yang umumnya hidup dalam tubuh ikan air laut. Jenis ikan yang dijadikan inang cacing ini adalah ikan yang hidup di negara sub tropis, seperti ikan salmon, ikan kod, ikan hering dan sebagainya.

Di Indonesia sendiri, jenis ikan yang sering menjadi habitat cacing Anisakis adalah ikan kakap, kerapu, kembung, kuwe dan berbagai macam jenis ikan karnivora lainnya. Wisnu mengungkapkan pengaruh perubahan iklim global diduga mengakibatkan ikan-ikan yang hidup di belahan negara subtropis menular kepada ikan-ikan dari daerah tropis.

Baca: Cinta Butuh Kesetiaan, Ini 4 Zodiak yang Paling Setia

Wisnu melanjutkan, cacing Anisakis ini menempati area seperti otot dan organ-organ dalam pada tubuh ikan. "Dan, kalau berbicara manusia yang mengkonsumsi ikan sarden atau makarel dimana terdapat cacing Anisakis didalamnya, secara langsung tidak berakibat apa-apa," kata Wisnu dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 31 Maret 2018.

Hal ini karena ikan tersebut sudah dimasak dengan pemanasan suhu tinggi. Dalam kondisi demikian, menurut Wisnu, tentu cacing Anisakis sudah mati akibat pemasakan.

Dilansir dari Livestrong, mengkonsumsi ikan dan makanan laut mentah lainnya dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin B1 atau tiamin. Tiamin merupakan vitamin yang penting untuk pencernaan yang tepat, fungsi ginjal juga pencegahan diabetes.

Baca: Hate Speech di Media Sosial, Intip 3 Jurus Menghindarinya

Diberitakan juga bahwa mengkonsumsi ikan yang sudah dimasak tidak akan mempengaruhi kadar tiamin Anda. Ini karena memasak dapat menghancurkan dan menghilangkan bahan kimia yang berbahaya bagi tiamin dalam tubuh Anda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suhu diatas 63 derajat celcius sudah dapat membunuh cacing Anisakis, menurut Wisnu. Namun, pemanasan itu sendiri akan memicu keluarnya antigen ES dari cacing. Dengan jumlah antigen ES yang banyak dalam ikan kemasan kaleng, bila dikonsumsi oleh orang yang menderita alergi dapat berakibat timbulnya hipersensitivitas atau reaksi alergi yang berlebihan.

Reaksi ini disertai dengan gejala muntah-muntah, keluarnya air liur yang berlebih, keradangan pada saluran pencernaan, juga diare. Jika tidak segera mendapat pertolongan dokter, hal tersebut dapat mengakibatkan kematian.

Hal yang serupa juga dapat dijumpai dengan mengkonsumsi ikan salmon yang hanya dimasak cepat dengan ditempel atau menggunakan hotplate, dimana bagian dalam ikan belum matang.

Baca: Rifdah Farnidah Juara Hafal Al-Quran Latihannya Sehari 5 Juz

"Bila proses pemasakan tidak cukup matang, maka cacing tersebut masih tetap aktif. Telur yang ada dalam cacing akan tetap hidup, dan mengkonsumsinya akan menimbulkan infeksi akibat larva yang menetas dari telur Anisakis masuk menembus usus," kata Wisnu.

Pada intinya, Wisnu menegaskan, mengkonsumsi ikan laut tidaklah berbahaya. Asal ikan dimasak dengan proses pemasakan yang benar sehingga cacing didalamnya dipastikan sudah mati.

Terakhir, Wisnu berharap kejadian ini menjadikan kewaspadaan bagi semua masyarakat dalam ikan dan makanan laut lainnya. Apalagi dengan Pemerintah yang saat ini gencar melaksanakan program Gemar makan ikan (Gemari). Jika masyarakat tidak mendapat informasi yang tepat, dikhawatirkan akan menurunkan animo masyarakat untuk konsumsi ikan laut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BPOM Temukan Produk Ikan Makarel Kaleng Palsu

17 April 2023

Kepala BPOM Penny K. Lukito memberikan keterangan pers usai memusnahkan obat sirup dari PT Ciubros Farma yang terbukti mengandung ethylene glycol (EG) atau diethylene glycol (DEG) melebihi ambang batas aman, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/12). , 2022). (ANTARA/Wisnu Adhi/pertama)
BPOM Temukan Produk Ikan Makarel Kaleng Palsu

BPOM menemukan produk ikan makarel dalam kaleng yang dipalsukan. Produk bermasalah marak dijual online.


9 Makanan Tinggi Asam Lemak Omega-3, dari Ikan Salmon sampai Ikan Teri

11 Maret 2022

Ikan salmon. ndtvimg.com
9 Makanan Tinggi Asam Lemak Omega-3, dari Ikan Salmon sampai Ikan Teri

Asam lemak omega-3 memiliki banyak manfaat untuk tubuh dan otak manusia, sebagian besar terdapat dalam ikan-ikan dari ikan salmon sampai ikan teri.


Di Banyuwangi, Kepala BPOM Kampanyekan Konsumsi Ikan Makarel

14 April 2018

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito memberikan keterangan terkait mi Bikini (bihun kekinian) yang disita BPOM saat konpers di Jakarta, 8 Agustus 2016. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Di Banyuwangi, Kepala BPOM Kampanyekan Konsumsi Ikan Makarel

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito, Jumat, 13 April 2018, melihat proses pengolahan dan pengalengan ikan makarel di pabrik Banyuwangi.


Disperindag Bogor Temukan Ratusan Dus Makarel Kalengan Bercacing

10 April 2018

Petugas Gabungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan dan Disperindag mengecek makanan kaleng saat Sidak Produk Ikan Makarel di Swalayan, Karanganyar, Jawa Tengah, 3 April 2018. Sidak tersebut untuk mengantisipasi peredaran produk makanan kaleng ikan makarel. ANTARA/Mohammad Ayudha
Disperindag Bogor Temukan Ratusan Dus Makarel Kalengan Bercacing

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Jawa Barat menemukan ratusan dus dan kaleng makarel mengandung cacing kemarin.


BPOM Klaim Ikan Makarel yang Beredar Saat Ini Aman Dikonsumsi

6 April 2018

Polisi dari Polres Jakarta Barat dan BPOM melakukan razia di Food Hall Mall Lipo Kembangan, Jakarta Barat, 22 Maret 2018. Maria Fransisca Lahur.
BPOM Klaim Ikan Makarel yang Beredar Saat Ini Aman Dikonsumsi

BPOM menyatakan telah menarik produk ikan makarel kaleng yang mengandung parasit cacing Anisakis dari peredaran.


Pengusaha Klaim Makarel Sudah Penuhi Standar, Kok Ada Cacing?

6 April 2018

Konferensi pers oleh Badan Pengawas Obat (BPOM) dan Makanan bersama sejumlah lembaga lain terkait temuan cacing dalam ikan makarel kaleng di Kantor BPOM, Jakarta, 6 April 2018. Tempo/M Yusuf Manurung
Pengusaha Klaim Makarel Sudah Penuhi Standar, Kok Ada Cacing?

Kelompok pengusaha mengklaim telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan dunia dalam pengelolaan produksi ikan makarel.


BPOM Tarik 22 Juta Makarel Kaleng Impor Bercacing dari Pasar

6 April 2018

Petugas Gabungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan dan Disperindag mengecek makanan kaleng saat Sidak Produk Ikan Makarel di Swalayan, Karanganyar, Jawa Tengah, 3 April 2018. Sidak tersebut untuk mengantisipasi peredaran produk makanan kaleng ikan makarel. ANTARA/Mohammad Ayudha
BPOM Tarik 22 Juta Makarel Kaleng Impor Bercacing dari Pasar

Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM telah menarik produk ikan makarel kaleng mengandung parasit cacing dari pasar.


BPOM Pastikan Ikan Kaleng Selain Makarel Aman Dikonsumsi

6 April 2018

Konferensi pers oleh Badan Pengawas Obat (BPOM) dan Makanan bersama sejumlah lembaga lain terkait temuan cacing dalam ikan makarel kaleng di Kantor BPOM, Jakarta, 6 April 2018. Tempo/M Yusuf Manurung
BPOM Pastikan Ikan Kaleng Selain Makarel Aman Dikonsumsi

BPOM memastikan bahwa produk ikan kaleng yang berbahan baku selain ikan makarel aman untuk dibeli dan dikonsumsi oleh masyarakat.


Pakar IPB Sebut Cacing pada Ikan Makarel Kaleng Akibatkan Kanker

5 April 2018

Petugas Gabungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan dan Disperindag mengecek makanan kaleng saat Sidak Produk Ikan Makarel di Swalayan, Karanganyar, Jawa Tengah, 3 April 2018. Sidak tersebut untuk mengantisipasi peredaran produk makanan kaleng ikan makarel. ANTARA/Mohammad Ayudha
Pakar IPB Sebut Cacing pada Ikan Makarel Kaleng Akibatkan Kanker

Pakar ikan dari IPB menegaskan, cacing yang ditemukan pada ikan makarel dalam 27 merek ikan kaleng yang dilarang BPOM bisa mengakibatkan kanker.


Makarel Kaleng Bercacing, Pengawasan Produk di Hulu Dipertanyakan

4 April 2018

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan razia ikan kaleng mengandung cacing di salah satu pusat perbelanjaan, di Kota Kediri, Jawa Timur, 29 Maret 2018. Sebanyak 27 produk makanan kaleng ikan makarel telah ditarik peredaraannya karena diduga mengandung cacing jenis Anikasis Sp. ANTARA/Prasetia Fauzani
Makarel Kaleng Bercacing, Pengawasan Produk di Hulu Dipertanyakan

Temuan produk ikan makarel kalengan bercacing oleh BPOM di sejumlah merek populer menunjukkan sistem pengawasan di hulu tak optimal.