Heboh Perceraian Vanness Wu, Tilik Aturan Cerai di 5 Negara Ini

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Kamis, 19 Juli 2018 19:30 WIB

Ilustrasi pasangan putus cinta. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar perceraian dari pasangan Vanness Wu dan Arissa Cheo sampai sekarang masih belum ada kejelasannya. Hal ini dikarenakan Arissa Cheo berasal dari Singapura. Hukum yang mengatur perceraian di Singapura berbeda dari negara lain. Pasangan akan dinyatakan resmi bercerai setelah tiga tahun menikah.

Baca juga: Aturan Perceraian Beda di Setiap Negara, Tilik Kisah Vanness Wu

Selama tiga tahun tersebut, pasangan harus tinggal terpisah. Begitu dituliskan pada situs Toggle. Meski sudah sepakat bercerai, pasangan pun tetap harus menyatakan alasan jelas tentang keputusan mereka. Proses perceraian bisa berlanjut setahun kemudian jika pasangan gagal memberikan alasan jelas.

Selain aturan rumit perceraian yang dialami oleh pasangan Vanness Wu dan Arissa Cheo, ada beberapa aturan perceraian rumit lainnya yang diterapkan di beberapa negara seperti yang dilansir oleh AvvoStories pada 10 Januari 2011.

1. Filipina
Secara umum, perceraian di Filipina adalah ilegal. Menurut undang-undang Filipina, khususnya untuk orang-orang Muslim di Filipina dan warga negara Filipina yang menikah dengan warga negara asing yang kemudian memutuskan untuk bercerai di negara asal pasangannya dianggap cerai secara legal dan diperbolehkan untuk menikah lagi. Bagi orang-orang Filipina yang juga merupakan penduduk sah Filipina bercerai di negara lain, maka statusnya akan tetap menikah di bawah undang-undang Filipina.
Ilustrasi perceraian. Shutterstock
Sebagian besar orang Filipina kurang beruntung karena satu-satunya pilihan mereka adalah perceraian secara hukum atau penghapusan riwayat pernikahan dan prosesnya akan menghabiskan biaya besar dan waktu yang lama. Perceraian secara hukum akan diberikan jika salah satu pasangan dapat membuktikan penyiksaan fisik, penelantaran, perselingkuhan, kecanduan narkoba atau alkohol, dan homoseksualitas.

Penghapusan riwayat pernikahan juga akan lebih rumit prosesnya. Seperti yang dilansir oleh The Atlantic pada 8 September 2015, hukum Filipina menetapkan agar salah satu pihak dapat memberi alasan logis semacam penipuan, memiliki penyakit menular seksual yang tidak dapat disembuhkan, kasus-kasus poligami atau identitas yang salah pada saat menjalani pernikahan.

2. Malta (Mediterania)
Perceraian juga adalah sesuatu yang sifatnya ilegal di Malta. Sebanyak 98 persen penduduk di Negara ini adalah Katolik. Dalam konstitusi Malta pada 1960-an tertulis bahwa Katolik adalah agama Negara dan perceraian bersifat ilegal. Pada masa itu, perceraian masih bersifat ilegal di beberapa Negara khususnya yang beragama Katolik seperti Italia, Portugal, Spanyol, dan Irlandia. Namun, pada tahun 1997 setiap negara Eropa lainnya telah menetapkan ketentuan untuk perceraian secara hukum. Namun, hal tersebut tidak berlaku di Malta.

Baca juga: Waspada Efek Perceraian, Ini yang Dialami Johnny Depp

Meskipun berbeda dengan Filipina, hukum Malta mengakui perceraian akan sah di negara lain ketika salah satu pihak adalah penduduk atau masih berkewarganegaraan Malta. Hal yang sama juga berlaku jika perceraian terjadi antara warga Malta dan warga negara asing di negara lain.

Pasangan Maltese juga dapat memperoleh perceraian secara hukum, yang dapat berupa kesepakatan atau perdebatan. Hukum Malta mengharuskan pasangan melakukan proses mediasi sebelum perceraian diputuskan secara resmi. dan hanya ada tiga alasan untuk menggugat perceraian: (1) perzinahan, (2) penganiayaan atau pengancaman yang dilakukan secara berlebihan sehingga membuat cedera berat pada pihak pasangan atau anak-anaknya, (3) atau uraian mengenai hubungan perkawinan yang tidak dapat dipulihkan kembali (dengan syarat pasangan telah menikah setidaknya empat tahun atau telah hidup secara terpisah setidaknya selama dua tahun). Penghapusan riwayat pernikahan juga berlaku selayaknya di Filipina yaitu harus membuktikan kasus pernikahan di bawah umur, ketidakmampuan mental atau semacam penipuan pada saat pernikahan.

3. Jepang
Kebanyakan perceraian di Jepang bersifat konsensus dan cukup mudah. Pasangan hanya harus mengajukan formulir satu halaman yang sudah ditandatangani dan diberi segel. Pasangan bisa diceraikan tanpa perlu ke pengadilan. Namun, tidak ada ketentuan untuk hak asuh bersama anak-anak di bawah hukum Jepang, kecuali perceraian itu diselesaikan di negara lain di mana anak memiliki kewarganegaraan dan hak asuh yang dari negara yang bersangkutan. Terdapat ketentuan untuk tunjangan anak tetapi bukan kunjungan jadi anak-anak tidak akan sering melihat orang tua lainnya setelah bercerai.
Ilustrasi cerai. shutterstock.com

Aspek lain yang tidak biasa dari hukum keluarga Jepang adalah bahwa wanita harus menunggu enam bulan sebelum mereka dapat menikah lagi setelah bercerai, sedangkan pria tidak memiliki batasan waktu seperti itu. Seorang wanita juga diharuskan untuk tetap menyandang nama keluarga suaminya saat menikah dan akan rumit proses hukumnya jika wanita menginginkan untuk mendapatkan nama gadisnya setelah bercerai.

4. Mesir
Mesir memperkenalkan undang-undang perceraian tanpa kesalahan pada tahun 2000. Sayangnya, wanita Mesir masih belum mendapatkan akses yang setara di keluarga dan perlindungan pengadilan di bawah hukum. Sebelum diberlakukannya undang-undang baru, wanita dapat dinyatakan bercerai secara resmi jika mereka dapat membuktikan pelecehan fisik atau psikologis, sementara pria hanya perlu mengikuti hukum Islam dengan mengatakan "Saya menceraikanmu" sebanyak tiga kali atau mengajukan pemberitahuan kepada pemerintah pendaftar pernikahan.

Baca juga: Vanness Wu Terlihat Lebih Kurus Setelah Gugat Cerai Istrinya

Sekarang, para wanita Mesir dapat mengajukan perceraian tanpa kesalahan, tetapi harus menyerahkan semua hak finansial dan properti untuk membayar kembali mahar yang diberikan suami mereka kepada keluarga istri pada saat pernikahan. Untuk menerima dukungan apa pun, mereka harus dapat membuktikan bahwa suami mereka dirugikan selama pernikahan mereka, seringkali membutuhkan saksi mata jika kasusnya adalah kekerasan fisik. Di sisi lain, pria Mesir memiliki hak tanpa syarat untuk bercerai dan bahkan tidak perlu pergi ke pengadilan untuk memperolehnya. Wanita Mesir yang mengajukan gugatan cerai juga harus melalui mediasi dengan suami mereka sedangkan pria tidak.

5. Chili
Chili adalah salah satu negara terakhir yang mengesahkan perceraian pada tahun 2005. Pengaruh anggota parlemen Katolik yang konservatif yang menjadikan proses pengesahan itu menjadi panjang dan sulit. Tidak ada ketetapan untuk perceraian tanpa kesalahan yang berarti bahwa masing-masing pihak harus membuktikan perselingkuhan, pelecehan, atau penelantaran untuk menggugat perceraian. Syarat lainnya adalah pasangan telah hidup secara terpisah setidaknya satu hingga tiga tahun.

AVVOSTORIES | THE ATLANTIC | ALISHA ULFAH FIRDIANI

Berita terkait

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

6 hari lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

6 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

11 hari lalu

Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.

Baca Selengkapnya

Jangan Tambah Kesedihan Teman yang Baru Bercerai dengan Ucapan Berikut

55 hari lalu

Jangan Tambah Kesedihan Teman yang Baru Bercerai dengan Ucapan Berikut

Jangan mengucapkan lima hal berikut pada teman yang baru bercerai walau sepintas menyenangkan karena penerimaannya mungkin berbeda.

Baca Selengkapnya

Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

6 Maret 2024

Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

Lima istri sekaligus ibu rumah tangga menggugat bunyi pasal 330 ayat (1) KUHP ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Dilakukan usai Bercerai agar Hubungan dengan Mantan Tetap Baik

5 Maret 2024

Yang Perlu Dilakukan usai Bercerai agar Hubungan dengan Mantan Tetap Baik

Beberapa hal bisa dilakukan jika tetap harus menjaga hubungan baik dengan mantan pasangan usai bercerai. Berikut yang perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Mau Memulai Hubungan Baru setelah Perceraian, Perhatikan 3 Hal Ini

4 Maret 2024

Mau Memulai Hubungan Baru setelah Perceraian, Perhatikan 3 Hal Ini

Perceraian memang berat, namun ada beberapa hal yang perlu diingat mereka yang pernah bercerai jika mau memulai hubungan baru.

Baca Selengkapnya

Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

1 Maret 2024

Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

Bercerai tak kenal usia. Ada lima alasan umum mengapa perceraian terjadi pada pasangan berusia di atas 50 tahun menurut psikoterapis.

Baca Selengkapnya

Bukan KDRT, 6 Masalah Ini Juga Rentan Sebabkan Perceraian

28 Februari 2024

Bukan KDRT, 6 Masalah Ini Juga Rentan Sebabkan Perceraian

Meski hubungan sudah dijaga dengan baik, ada berbagai faktor orang terpaksa mengakhiri pernikahan dan berujung perceraian. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Sophie Turner Pamer Foto Liburan dengan Pacar Barunya Peregrine Pearson

30 Januari 2024

Sophie Turner Pamer Foto Liburan dengan Pacar Barunya Peregrine Pearson

Sophie Turner mulai berani mengunggah kebersamaan dengan kekasih barunya Peregrine Pearson di Instragram

Baca Selengkapnya